Di dalam kulit kita terdapat kelenjar sebasea yang mengeluarkan minyak (sebum) dan kelenjar keringat. Kelenjar sebasea ini bermuara di bulu rambut dan mengeluarkan minyak dengan aroma khas tubuh seseorang.
"Sementara kelenjar keringat terdiri dari dua macam, ekrin yang mengeluarkan keringat di seluruh tubuh dan apokrin yang bermuara di bagian tubuh tertentu seperti di ketiak, pubis dan sekitar anus," kata dosen bagian kulit fakultas kedokteran Universitas Atmajaya Jakarta Dr. Kardiana Dewi, SpKK.
"Dalam keadaan tertentu seperti saat berdesak-desakan di kendaraan umum, ketiak jadi basah karena keringat keluar dari kelenjar apokrin," ujar Dr. Dewi.
Sejatinya, keringat berlebih dari ketiak ini tidak berbau. "Tetapi ketika keringat berlebih ini bercampur bakteri, mulailah timbul bau tidak sedap. Ditambah lagi dengan aroma khas tubuh kita dari kelenjar sebasea dan bulu ketiak, bau badan pun makin tak sedap," tutur dokter spesialis lulusan Universitas Diponegoro Semarang ini.
Menghilangkan bulu ketiak, menurutnya, bakal membantu mengurangi aroma tubuh yang tidak sedap. "Selain membersihkan bulu ketiak, ada sejumlah tindakan yang dilakukan untuk mengatasinya. Tindakan paling mudah adalah memakai antiperspiran," katanya.