KOMPAS.com - Hampir semua orang berkeringat saat berolahraga, berjalan, bahkan saat menunggu di cuaca yang panas. Ya, berkeringat merupakan mekanisme tubuh untuk melepaskan panas, baik dari dalam tubuh maupun temperatur udara.
Namun, bagaimana ketika berkeringat terjadi secara berlebihan? Hal ini sudah pasti akan memalukan dan merepotkan bagi mereka yang mengalaminya. Pasalnya walau tidak berbau, keringat bisa saja bercampur dengan bakteri yang ada pada permukaan kulit. Pecampuran inilah yang menimbulkan bau tidak sedap.
Dalam istilah medis, berkeringat berlebihan dikenal dengan hiperhidrolisis. Orang dengan hiperhidrosis memiliki kelenjar keringat yang sangat aktif, lebih aktif daripada orang pada umumnya. Ada dugaan jika faktor keturunan turut berperan menyebabkan hiperhidrosis.
Orang dengan hiperhidrosis biasanya akan mengeluarkan keringat di daerah tangan, kaki, ketiak, wajah, dan kepala. Satu hal yang mungkin cukup menghibur bahwa hiperhidrosis ini murni hanya terbatas pada persoalan terlalu aktifnya kelenjar memproduksi keringat setiap waktu.
Bila sudah mulai terganggu dengan kondisi ini, orang sebaiknya melakukan upaya untuk menguranginya. Salah satu cara untuk mengatasi keringat yang terus membanjir adalah dengan mengatur pola makan. Ada beberapa jenis makanan yang bisa mendinginkan tubuh dan mengurangi keringat, misalnya saja gandum, tomat, yogurt, semangka, atau teh mint.
Menjaga kebersihan tubuh tentu tak boleh diabaikan. Mandilah dua kali sehari dan gunakan pakaian yang menyerap keringat. Memakai deodoran juga bisa mengurangi keluarnya keringat sekaligus menetralkan aroma tidak sedap.
Antiperspiran yang ada dalam produk deodoran sebenarnya bisa membantu mengurangi keaktifan dari kelenjar keringat, namun beberapa di antaranya ada yang bersifat toksik.
Sementara suntikan botox merupakan metode penyuntikan racun dari bakteri Colstridium botulinum yang sudah dinetralkan. Penyuntikan botox di bawah ketiak merupakan salah satu cara untuk menghentikan hiperhidrolisis. Botox lebih dikenal untuk mengatasi keriput, namun ternyata suntik botox juga bermanfaat untuk menghentikan produksi keringat yang berlebihan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.