Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari Makanan Ini kalau Ingin Perut Lebih Ramping

Kompas.com - 14/04/2015, 07:10 WIB
Kontributor Health, Diana Yunita Sari

Penulis


KOMPAS.com -
Punya perut ramping (terutama six pack bagi kaum pria) menjadi idaman banyak orang. Selain lebih percaya diri ketika menggunakan busana, terutama saat mengenakan pakaian reining, memiliki perut ramping juga berdampak baik bagi kesehatan. Setidaknya, risiko penyakit jantung dapat diturunkan. 

Sejumlah cara dapat dilakukan untuk mengurangi ukuran lingkar perut. Dengan berolah raga secara rutin dan mengatur asupan makan. Sejumlah makanan berikut ini, ada baiknya dipangkas guna membantu mengurangi lingkar perut Anda.

Biji-bijian yang sudah diolah. Biji-biji olahan ini adalah biji yang sudah diolah atau diproses sehingga lapisan kaya gizi seperti bekatul hilang. Biji-bijian yang sudah diolah ini dapat dijumpai pada makanan seperti nasi putih dan roti putih. 

 
Para periset dari Pennsylvania State University menjumpai bahwa mereka yang mengonsumsi biji utuh sebagai tambahan dalam diet sehat, seperti buah, sayur, susu rendah lemak, dan protein, kehilangan lebih banyak berat badan di area abdominal dibandingkan mereka yang menjalani diet sehat tetapi masih mengonsumsi biji-bijian yang sudah diolah. Sebagai gantinya, pilih tepung gandum, nasi merah, maupun quinoa untuk sumber biji-bijian yang lebih sehat.  
 
Produk kentang. Salah satu produk kentang yang paling banyak digemari tetapi memberi tambahan berat badan adalah keripik kentang. 
 
Studi yang dipublikasikan dalam New England Journal of Medicine mengikuti perubahan berate badan dari lebih 120 ribu pria dan perempuan hingga 20 tahun. Partisipan dicek setiap empat tahun dan rata-rata berat badan bertambah 1,5 kg, hampir 7,7 kg saat studi berakhir. Makanan yang dikaitkan dengan kenaikan berat badan terbanyak? Keripik kentang dan juga kentang.
 
Daging merah dan daging olahan. Studi serupa selama 20 tahun menunjukkan bahwa mereka yang makan daging merah dan olahan lebih banyak, berat badannya juga naik, sekitar ekstra setengah kilogram setiap empat tahun. Dalam studi lain, yang dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition, para periset melibatkan lebih dari 370 ribu orang dan menjumpai partisipan yang menyantap satu porsi daging steak ukuran kecil sehari, berat badannya naik 2,3 kg dalam lima tahun.

Soda diet. Dengan embel-embel diet pada sumber makanan, tidak berarti bebas mengonsumsinya. Studi terbaru menunjukkan orang yang mengonsumsi soda diet, jumlah lemak perutnya naik hampir tiga kali dalam waktu 9 tahun dibandingkan yang tidak mengonsumsi minuman tanpa kalori. 

 
Memang, studi hanya melihat pada orang dewasa berusia 65 tahun lebih tetapi penelitian terbaru dari Weizmann Institute of Science menjumpai bahwa tikus yang minum air dengan pemanis buatan seperti sakarin, aspartam dan sukralosal menjadi rentan terhadap resistensi insulin dan intoleransi glukosa, dua hal yang diketahui menuju pada penambahan berat badan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau