Asisten profesor kedokteran internal dan pediatri di Loyola University Health System Josephine Dlugopolski-Gach mengatakan, orang yang menjual produk tertentu di situs online tak peduli dengan kesehatan konsumen, melainkan hanya memikirkan keuntungan dalam berbisnis.
Untuk itu, sebaiknya jangan coba-coba membeli produk berikut secara online.
1. Obat
Jangan membeli obat secara online, meskipun dengan harga yang lebih murah dibanding beli di apotek. Tak semua obat bisa diperjualbelikan secara bebas. Ini artinya, situs online tersebut membiarkan Anda membeli obat tanpa resep dokter. Membeli secara online sangat berisiko Anda membeli obat palsu atau mengandung bahan berbahaya.
Food and Drug Administration (FDA) atau Badan Pengawas Obat dan Makanan di Amerika Serikat pernah mendapati obat flu Tamiflu yang dijual online ternyata obat palsu. Belilah obat di apotek terpercaya. Patuhi pembelian obat sesuai resep dari dokter yang menangani Anda.
2. Suplemen penurunan berat badan
Mereka yang putus asa ingin menurunkan berat badan secara instan sering tergiur dengan iklan-iklan suplemen penurunan berat badan di internet. Sama seperti pembelian obat, suplemen berat badan yang dibeli secara online juga dikhawatirkan hanya suplemen palsu.
FDA pernah menemukan suplemen, bahkan produk herbal yang dijual online telah tercemar bahan berbahaya. "Banyak sekali pil penurunan berat badan hanya stimulan. Pil mengandung banyak kafein yang tidak aman untuk Anda yang memiliki masalah pada jantung," terang Dlugopolski-Gach.
3. Air susu ibu
Makanan terbaik bagi bayi memang air susu ibu (ASI). Namun, tak semua ibu lancar mengeluarkan ASI. Akhirnya dibutuhkan donor ASI yang juga tak bisa sembarangan diterima oleh bayi. Namun, jangan sekali-kali membeli ASI secara online. ASI yang yang dijual online tidak dapat dipastikan asal usulnya.
Menurut Dlugopolski-Gach, ASI tersebut bisa saja telah terkontaminasi virus HIV hingga hepatitis, atau bakteri karena penyimpanan dan pengiriman yang tidak aman. Saat ini di Amerika terdapat bank susu yang aman karena telah melewati serangkaian tes dan penyimpanan yang aman.
4. Kapsul hormon
Ketika wanita mengalami menopause, terjadi penurunan hormon yang membuat gairah seks menurun. Dokter Obgyn dari Spectrum Medical Group Diana Bitner mengatakan, beberapa wanita tergoda untuk membeli obat pengganti hormon yang menurun, krim, maupun produk herbal secara online.
Bitner mengaku pernah memiliki pasien yang membeli produk hormon testoteron secara online. "Efek sampingnya sangat buruk, seperti tumbuh rambut, suara lebih berat," katanya.
Menurut Bitner, membeli produk tersebut secara online justru bisa membahayakan kesehatan dan hanya akan membuang-buang uang. Anda tidak tahu berapa banyak hormon yang diperlukan tubuh. Bagi wanita, untuk mengurangi gejala setelah menopause seharusnya berkonsultasi dengan dokter agar mendapat penanganan yang tepat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.