KOMPAS.com - Seperti yang kita tahu, sarapan sangat penting dikonsumsi, sehingga tak boleh terlewatkan. Melewatkan sarapan, akan membuat perut terasa lebih lapar di siang hari. Inilah yang kemudian akan membuat kita makan lebih banyak.
Sayangnya, tak sedikit orang sarapan “seadanya”. Meski menu sarapan yang dikonsumsi terlihat sehat dan mengenyangkan, seperti roti panggang, granola bar, sepotong buah ataupun bubur ayam, belum tentu makanan itu bisa memenuhi kebutuhan energi kita untuk beraktivitas.
“Apapun menunya, sebaiknya dalam satu piring Anda berisi setengah buah-buahan dan sayuran, seperempat gandum, dan seperempat protein,” ujar Dietitian and CEO of Family Food Krista Yoder Latortue, M.P.H., R.D. Asupan protein seringkali dilupakan saat sarapan, padahal ini penting.
Protein tak hanya memberikan bahan bakar bagi tubuh untuk beraktivitas. “Jika Anda hanya mengonsumsi karbohidrat saat sarapan, ini akan mengganggu metabolisme tubuh dalam sehari,” ujar Yoder. Seberapa laparnya Anda, tergantung dari dua faktor: berapa banyak Anda makan dan apa yang Anda makan. Jika Anda tidak mengonsumsi protein saat sarapan, Anda akan merasa lebih lapar. Ketika Anda merasa lebih lapar, Anda akan memilih apapun untuk dimakan.
Ada efek buruk lainnya jika tak mengonsumsi protein saat sarapan, yaitu mengganggu sistem metabolisme tubuh yang membutuhkan 30 gram protein untuk pengolahan. “Jika nutrisi di pagi hari tak mencukupi, maka akan menarik cadangan pada tubuh. Rata-rata wanita membutuhkan 80 hingga 100 gram protein per hari, meski jumlah tepatnya harus disesuaikan dengan berat badan dan tingkat aktivitas,” ujar Yoder.
Anda tak harus mengonsumsi steak dan telur saat sarapan untuk mendapatkan asupan protein yang cukup. “Telur, keju, dan buah-buahan bisa jadi pilihan menu sarapan,” papar Yorde.
Perlu diingat bahwa konsumsi protein terbaik adalah dari sumber makanan murni, bukan dari makanan bubuk yang telah melalui berbagai proses. “Sumber protein terbaik dri hewan adalah ayam, daging, telur, susu, keju, yoghurt. Sedangkan sumber protein nabati adalah kacang-kacangan dan biji-bjian. Tofu dan edamame juga bisa jadi pilihan,” tambah Yorde.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.