JAKARTA, KOMPAS.com - Orang dengan epilepsi tak perlu khawatir menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan ini. Puasa justru bisa mengurangi bangkitan epilepsi seperti kejang.
"Puasa bisa jadi terapi pengobatan untuk epilepsi. Bisa meredam neurotransmitter. Frekuensi kejang menurun," terang dokter Spesialis Saraf Irawaty Hawari dalam diskusi di Rumah Sakit Umum Bunda Jakarta, Jumat (26/6/2015).
Mengapa demikian? Ira mengungkapkan, manfaat ini bisa didapatkan ketika puasa dilakukan dengan meniru diet ketogenik yaitu diet tinggi lemak. Diet ketogenik selama ini memang dikenal sebagai terapi pengobatan untuk pasien epilepsi. Akibat tinggi lemak dalam tubuh inilah yang diketahui dapat meredam neurotransmitter.
“Saat puasa, glukosa atau gula darah menjadi rendah dan energinya didapat dari cadangan lemak,” terang Ira.
Beberapa penelitian telah membuktikan diet ketogenik dapat mengontrol bangkitan. Seperti diketahui, bangkitan terjadi akibat adanya cetusan listrik yang berlebihan atau abnormal di otak sehinga membuat pasien kejang, atau bangkitan lain seperti tiba-tiba berteriak dan hilang kesadaran sesaat.
Pilihlah menu makanan yang mengandung lemak sehat atau yang tidak meningkatkan kolesterol jahat. Bagi sebagian orang, rasa lapar atau perut kosong memang bisa memicu bangkitan epilepsi. Lakukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Saat puasa, jangan lupa juga untuk tetap minum obat antiepilepsi (OAE) dalam dosis yang sama. Bisa diminum saat sahur dan berbuka puasa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.