Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/08/2015, 16:20 WIB
Dian Maharani

Penulis

 

Shutterstock Ilustrasi

JAKARTA, KOMPAS.com – Lari memang olahraga paling mudah dilakukan oleh siapa pun. Namun, sebenarnya tak semua orang dalam kondisi yang aman untuk olahraga lari. Jika dipaksakan, bukan menyehatkan tubuh malah membahayakan kesehatan.

Nah, sebelum berlari, pastikan kondisi tubuh Anda aman untuk melakukan olahraga tersebut. Bagaimana cara mengetahuinya?

Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga dari Royal Sports Medicine Centre Zaini Saragih mengungkapkan orang yang memiliki berat badan berlebih atau obesitas tidak disarankan melakukan olahraga lari. Dengan beban tubuh berlebih, lari justru dapat membuat lutut cedera.

Untuk memastikannya, hitunglah terlebih dahulu Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI). Anda bisa melakukan perhitungan sendiri dengan rumus berat badan (kilogram) dibagi tinggi badan (meter) kuadrat atau berat badan/(tinggi badan x tinggi badan).

“Kalau hasil akhirnya lebih dari 30, lupakan untuk lari,” jelas Zaini.

Zaini menjelaskan, kelebihan lemak hanya akan membebani bagian kaki seperti lutut dan pergelangan kaki. Lemak tidak akan menopang tubuh seperti otot. Maka sebaiknya, turunkan dulu berat badan dengan melakukan olahraga seperti bersepeda dan berenang.

“Lebih bagus lakukan dulu sepeda atau berenang. Tapi kalau tetap mau lari, coba lari di atas air atau lari dalam ruangan di atas treadmill. Lakukan secara bertahap. Dilakukan sampai kaki lebih kuat dan otot lebih berkembang,” terang Zaini.

Hal lain yang harus dilakukan untuk memastikan kondisi aman untuk lari, yaitu dengan menghitung denyut nadi per menit dalam kondisi sedang beristirahat. "Kalau lebih dari 100 kali (denyut nadi) per menit, lupakan untuk lari," kata Zaini.

Zaini mejelaskan, denyut nadi yang normal saat tubuh sedang beristirahat adalah 60-80 denyut per menit. Sementara itu, denyut nadi 80-100 per menit bisa terjadi saat kurang tidur, beraktivitas ringan, dan terlalu banyak minum kopi.

Kemudian, denyut nadi lebih dari 100 denyut per menit dalam kondisi istirahat, artinya jantung berpacu sangat cepat. Jika memaksakan diri untuk lari, jantung tidak akan kuat. Sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk memastikan kesehatan jantung Anda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau