Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/08/2015, 08:40 WIB
KOMPAS.com - Keguguran atau berakhirnya kehamilan sebelum janin mampu bertahan hidup bisa dialami siapa saja. Bahkan, pendiri Facebook Mark Zuckerbergh mengakui istrinya, Priscilla Chan, mengalami tiga kali keguguran sebelum kehamilannya saat ini.

Cukup banyak pasangan yang mengalami keguguran enggan membicarakannya. Bisa karena tidak ingin mengingat kesedihan, atau takut disalahkan orang lain sebagai penyebab keguguran.

Berikut adalah enam fakta seputar keguguran yang perlu Anda tahu:

- Cukup sering terjadi
Sekitar 25-30 persen kehamilan berakhir dengan keguguran. Terkadang keguguran dini atau sebelum janin berusia 3 bulan sering tidak disadari atau dianggap sebagai menstruasi yang terlambat.

Wanita yang berusia lebih tua memiliki risiko keguguran yang lebih besar. Wanita berusia 20-an memiliki risiko 9-17 persen, sedangkan wanita berusia 35 tahun risikonya 20 persen, dan wanita berusia 40-an risikonya bisa mencapai 80 persen.

- Usia ayah berpengaruh
Selain usia ibu, usia ayah juga menjadi salah satu faktor risiko keguguran. Dalam sebuah studi yang dilakukan tim dari Universitas Columbia ditemukan, calon ayah yang berusia 40 tahun ke atas memiliki risiko keguguran sampai 60 persen.

- Waspadai keguguran berulang
Wanita yang mengalami dua atau tiga kali keguguran secara berurutan akan lebih besar kemungkinannya mengalami keguguran yang keempat.

Wanita yang sudah lebih dari satu kali keguguran disarankan menemui ahli kesuburan untuk mengetahui ada tidaknya masalah kesehatan yang membuat kehamilannya berakhir sebelum waktunya. Gangguan pembekuan darah atau faktor imunologi bisa diatasi dengan obat, sementara masalah anatomi bisa diperbaiki dengan operasi.

- Gangguan kromosom
Salah satu penyebab utama keguguran adalah gangguan kromosom pada embrio. Seiring dengan bertambahnya usia seorang wanita, kualitas sel telur yang dihasilkannya juga berkurang. Ini sebabnya mengapa makin tua usia wanita makin tinggi kemungkinannya keguguran.

- Tak perlu menunggu tiga bulan
Selama ini wanita yang keguguran disarankan untuk menunggu beberapa bulan sebelum mulai mencoba kehamilan. Tetapi langsung hamil setelah keguguran tidak berarti Anda beresiko tinggi keguguran.

Seorang wanita bisa menunggu satu bulan agar siklus menstruasinya kembali normal untuk mulai kehamilan lagi. Menunggu terlalu lama justru tidak disarankan bagi wanita berusia pertengahan.

- Tidak bisa dicegah
Sebagian besar keguguran tidak bisa dicegah karena terjadi akibat kehamilan yang tidak normal. Namun, jika penyebabnya karena faktor leher rahim, operasi biasanya bisa membantu.

Catatan:
Artikel ini adalah bagian dari perayaan 6 juta Facebook Fans Kompas.com. Anda pun berkesempatan untuk ikut memeriahkan selebrasi trip kapal pesiar bersama tim Kompas.com serta peluang mendapatkan iPhone 6 dan GoPro Hero 4. Untuk ikutan silahkan kunjungi Facebook.com/kompascom

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau