Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/08/2015, 09:10 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pernahkah Anda mengosumsi jali? Jali merupakan jenis biji-bijian kelompok padi-padian yang sudah tidak populer lagi bagi masyarakat Indonesia. Padahal, jali tergolong sebagai bahan makanan yang menyehatkan.

Dokter Spesialis Gizi Klinik Nanny Djaja pun tertarik meneliti lebih lanjut tentang manfaat jali. Penelitiannya kali ini berjudul “Pengaruh Yogurt Jali (Coix lacryma Jobi)  terhadap Mikrobiota Usus, Low Grade Inflamasi dan Resistensi Insulin pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2”.

Dalam penelitiannya ini, Nanny dan kawan-kawannya dari Dosen Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya itu ingin melihat bagaimana manfaat konsumsi jali yang dikombinasikan dengan yogurt untuk mengontrol atau menurunkan kadar gula darah.

“Jadi, jali dipadukan dengan yogurt akan bagus sekali untuk mencegah diabetes, untuk mengontrol atau menurunkan kadar gula darah penderita diabetes yang masih dini,” ujar Nanny dalam acara Awarding Nutrifood Research Grant 2015 di Jakarta, Kamis (20/8/2015).

Nanny mengungkapkan, penelitian yang memenangkan Nutrifood Research Grant 2015 itu  akan menguji biji jali apakah dapat berperan sebagai prebiotik dan mengandung senyawa aktif sebagai antidiabetes. Campuran yogurt dan jali diharapkan dapat mencegah terjadinya resistensi insulin sekaligus mengontrol kadar gula darah.

Nanny pun pernah melakukan penelitian kecil tahun 2014 lalu terhadap 30 pasien di Rumah Sakit Atma Jaya yang mengosumsi bubur jali setiap sarapan pagi.

“Pasien diabetes yang mengonsumsi jali pagi hari, gula darahnya stabil, lumayan turun juga (gula darah) tapi enggak seperti obat. Jadi, jali hanya membantu penurunan gula darah,” ujar Nanny.

Nanny sendiri mengaku sering konsumsi jali dicampur yogurt. Jali bisa didapatkan di pasar-pasar tradisional. Penyajiannya pun cukup direbus hingga lunak. Menurut Nanny, yogurt jali bisa menjadi makanan selingan sehat untuk sehari-hari.

Nanny mengungkapkan, jali juga dipercaya dapat menurutkan kolesterol. Di Cina, jali bahkan digunakan sebagai obat tradisional untuk membantu penyembuhan kanker. Dengan adanya penelitian ini, Nanny berharap konsumsi jali bisa kembali digemari masyarakat Indonesia dan tentunya untuk mencegah diabetes.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau