Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fasilitas Cuci Tangan di Sekolah Dukung Gaya Hidup Sehat

Kompas.com - 15/10/2015, 17:45 WIB
BOGOR, KOMPAS.com - Mencuci tangan termasuk dalam perilaku hidup bersih yang sederhana namun efektif mencegah penyakit. Kebiasaan sehat ini seharusnya mulai diajarkan sejak usia dini.

Anak-anak dapat menjadi agen perubahan yang efektif, termasuk kebiasaan sehat. Karena itu tersedianya fasilitas cuci tangan di sekolah memiliki peran yang sangat baik.

Dalam peringatan Hari Cuci Tangan Sedunia pada 15 Oktober, perusahaan Reckitt Benckiser melalui produk Dettol berkomitmen membangun 100 fasilitas cuci tangan di sekolah-sekolah dan area publik di Bogor, Jawa Barat.

"Adanya akses terhadap fasilitas cuci tangan di sekolah-sekolah merupakan langkah awal untuk menanamkan hidup bersih," kata Ratanjit Das, Presiden Direktur PT. Reckitt Benckiser Indonesia di Bogor (15/10/15). Dalam acara tersebut juga dilakukan kegiatan cuci tangan bersama 1.500 Pramuka di Bogor.

Ratanjit menambahkan, Dettol juga akan membangun 500 fasilitas cuci tangan di seluruh Indonesia pada tahun 2015.

Mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir terbukti mampu menurunkan tingkat kematian anak, terutama yang disebabkan oleh penyakit yang berasal dari bakteri dan kotoran, seperti diare. Sementara itu menurut data Kementrian Kesehatan tahun 2010, hanya 35 persen anak di Indonesia yang mencuci tangan mereka dengan air dan sabun sebelum makan.

"Tangan kita ini sarangnya kuman. Bayangkan jika ingin menyantap makanan, tanpa membersihkan tangan terlebih dahulu. Kuman akan bersarang dan berkembang biak di tubuh kita dan menyebabkan penyakit," kata dr.Hindra Irawan Satari, Sp.A, dalam kesempatan yang sama.

Hingga 2015, Dettol telah membangun lebih dari 1.000 fasilitas cuci tangan untuk sekolah-sekolah di Indonesia dan telah memberikan pendidikan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat kepada para perawat dan ibu muda. (Muthia Zulfa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau