JAKARTA, KOMPAS.com - Penderita diabetes melitus selalu menglami peningkatan dari tahun ke tahun. Saat ini, Indonesia menempati posisi keempat di dunia dengan jumlah penderita diabetes mencapai 8,4 juta orang.
Diabetes adalah penyakit kronis akibat tidak diproduksinya insulin oleh pankreas atau tubuh tidaj mampu lagi menggunakan insulin. Insulin digunakan oleh tubuh untuk mengubah glukosa menjadi energi.
Dr. Budiman Darmowidjojo, Sp.PD-KEMD, ketua Jakarta Diabetes Meeting 2015 mengatakan, bahwa penderita diabetes jika tidak ditangani dengan baik bisa memiliki risiko mengalami berbagai komplikasi.
Komplikasi yang akan terjadi terbagi dua, yaitu komplikasi yang menyerang pembuluh darah kecil dan menyerang pembuluh darah besar. Komplikasi pembuluh darah kecil seperti diabetic retinopathy atau gangguan penglihatan, gangguan ginjal, dan gangguan saraf. Sedangkan, komplikasi pada pembuluh darah besar bisa menyebakan stroke, penyakit kardiovaskuler, atau penyakit arteri perifer. Tak hanya itu, diabetes juga bisa menyebabkan disfungsi ereksi.
“Berbagai komplikasi tersebut bisa dicegah dengan mengubah gaya hidup, diantaranya mencapai berat badan ideal, rutin melakukan aktivtas fisik, menjaga asupan nutrisi seimbang, mengonsumsi obat sesuai petunjuk dokter, berhenti merokok, istirahat cukup, dan menghindari stres,” ujar dr. Budiman dalam acara 24th Jakarta Diabetes Meeting 2015 di JW Marriot Hotel, Jakarta (04/11).
Ditambahkan dr. Budiman, selain mengubah gaya hidup, yang penting diperhatikan bagi penyandang diabetes adalah pemantauan. Selain pemantauan yang dilakukan oleh dokter, pasien juga bisa melakukan pemantauan mandiri dengan pemeriksaan gula darah secara rutin dengan alat glukosameter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.