JAKARTA, KOMPAS.com – Diabetes Melitus (DM) juga dikenal sebagai penyakit silent killer atau membunuh diam-diam. Sebab, pada awal kemunculannya penyakit ini tidak menimbulkan gejala.
Berdasarkan data International Diabetes Federation (IDF), setengah dari penyandang diabetes tidak menyadari kondisi yang dialaminya. Diabetes sering kali baru diketahui,
ketika sudah muncul komplikasi penyakit lain.
Ketua Pengurus Besar Persatuan Diabetes Indonesia (PB Persaida) Agung Pranoto mengatakan, sebelum terkena diabetes sebenarnya ada fase prediabetes. Normalnya, gula darah berkisar antara 70 mg/dl hingga 100 mg/dl. Jika gula darah sudah di atas 200 mg/dl maka dikatakan dibetes.
“Gula darah 140-200 mg/dl disebut prediabetes, bisa gula darah puasa, bisa gula darah dua jam setelah makan, atau dua-duanya,” kata Agung di Gedung Kementerian Kesehatan, Kamis (5/11/2015).
Fase prediabetes bisa muncul pada orang yang sering konsumsi lemak tinggi, makanan manis, dan jarang olahraga. Mereka yang terkena prediabetes pun biasanya tak menyadari telah prediabetes. Padahal, pada fase prediabetes sudah terjadi kemerosotan sel beta pankreas.
Mereka pada kelompok ini juga sudah memiliki risiko komplikasi penyakit seperti jantung, dan diabetes. Maka sangat penting melakukan pemeriksaan kadar gula darah. Jika diketahui prediabetes, segera melakukan pencegahan agar tidak menjadi diabetes.
“Kalau dilakukam intervensi bisa ditunda diabetesnya lima sampai tujuh tahun atau bahkan diabetes enggak jadi muncul,” jelas Agung.
Pencegahannya tentu saja dengan melakukan pola makan gizi seimbang, olahraga teratur, hentikan kebiasaan merokok, dan rutin cek gula darah. Lakukan pola hidup sehat ini sejak masih muda dan kenalkan pada anak-anak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.