Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/11/2015, 11:00 WIB
KOMPAS.com - Kadar gula darah pada penyandang diabetes bisa dikendalikan melalui pengaturan pola makan dan juga aktivitas fisik. Selain itu, obat-obatan juga diperlukan untuk mencegah timbulnya komplikasi.

Pemberian insulin pada pasien diabetes sering dianggap sebagai jalan terakhir jika semua cara yang dilakukan tidak berhasil menurunkan kadar gula darah. Padahal, terkadang insulin diperlukan pada pasien yang baru terdiagnosis.

"Pemberian insulin seringkali terlambat. Bisa karena faktor dokternya tidak tahu atau pun pasiennya memang tidak mau suntikan insulin," kata Prof.Agung Pranoto, dokter spesialis penyakit dalam, konsultan endokrin metabolik diabetes.

Agung menjelaskan, seringkali ia menemui pasien yang tetap tidak mau disuntik insulin meski kadar gula darahnya sangat tinggi. "Pasien menganggap kalau disuntik insulin berarti sudah mau meninggal, atau takut insulin akan menyebabkan ketergantungan," ujarnya.

Seperti diketahui, pada diabetes, gula darah bisa tinggi karena pankreas "rusak" sehingga produksi insulin kurang atau karena sel menjadi resisten dan tidak sensitif terhadap adanya insulin. Keadaan itu diperberat dengan asupan makanan dalam jumlah banyak.

Pada tahap awal, biasanya dokter memang akan memberikan obat-obatan oral. "Tetapi setelah 6 tahun, sekitar 50 persen pasien diabetes perlu insulin agar kadar gula darahnya normal," kata Agung.

Meski begitu, menurut Agung, seharusnya dokter tidak perlu menunggu terlalu lama untuk memberikan insulin. "Idealnya kalau sudah gagal satu obat oral bisa diberikan insulin. Tapi ini juga tergantung kondisi pasien. Yang pasti berikan insulin sebelum terjadi komplikasi," kata Ketua Perhimpunan Diabetes Indonesia ini.

Sayangnya mayoritas pasien diabetes melitus saat pertama didiagnosis diabetes sudah memiliki komplikasi. Ini karena diabetes berjalan perlahan-lahan dan tidak menyebabkan gejala.

"Sekitar 20 persen pasien yang terdiagnosis sudah gangguan saraf mata, 8 persen gangguan ginjal, 9 persen gangguan saraf, dan 50 persen sudah memiliki gangguan jantung koroner," katanya.

Untuk pasien yang baru terdiagnosis diabetes dan kadar gula darahnya tinggi, Agung menyarankan pemberian insulin sementara.

"Misalnya pasien baru diketahui diabetes tapi gula darahnya sudah 400, pemberian insulin bisa membantu mengistirahatkan pankreas. Setelah satu atau dua bulan biasanya sudah bisa lepas insulin dan pakai obat yang lebih ringan," katanya.

Penelitian juga menunjukkan, pemberian insulin sebelum komplikasi diabetes terjadi bisa membuat pasien hidup lebih lama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com