Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/11/2015, 19:40 WIB
KOMPAS.com - Kehadiran internet bukan hanya memudahkan kita dalam mengakses informasi, tetapi juga mendatangkan bahaya pada akses konten pornografi.

Riset internasional memperkirakan jumlah anak dan remaja yang mengakses konten pornografi bervariasi dari 43 persen sampai 99 persen pada kelompok usia yang lebih tua.

Paparan pada pornografi online biasanya dimulai pada usia 11 tahun dan akan semakin sering seiring bertambahnya usia.

Baca juga: Yakuza Jepang Janji Akhiri Pertikaian dan Tak Akan Buat Masalah Lagi

Penelitian menunjukkan, remaja yang mengakses pornografi online biasanya memiliki pemikiran yang tidak realistis terhadap aktivitas seksual dan hubungan.

Mereka cenderung lebih menerima stereotip peran gender, serta memiliki sikap yang santai dan permisif terhadap seks.

Namun, di sisi lain mereka tidak punya pemahaman yang mumpuni tentang pentingnya kesepakatan, kesenangan, kesehatan atau keamanan dalam melakukan hubungan seksual.

Baca juga: Banyak Pengunjung Batal Beli Jersey Timnas di Indomaret, Apa Penyebabnya?

Sebaiknya orangtua lebih terbuka dan mau berdiskusi dengan anak-anak mereka tentang pornografi dan bahayanya. Bekali juga anak-anak tentang pendidikan seks dan reproduksi sesuai usianya.

Penelitian menunjukkan, anak-anak yang menerima pendidikan seks sejak usia dini akan lebih mungkin untuk:

- Memahami dan menerima perubahan fisik dan emosional.
- Berpikir positif tentang tubuh mereka.
- Menghargai dan menerima perbedaan individu.
- Merasa nyaman dengan diri sendiri dan gendernya.
- Mampu mengomunikasikan masalah seks.
- Mengerti perbuatan yang pantas dan tidak pantas.
- Mereka juga jarang menjadi korban pelecehan seksual.

Baca juga: Dulu Pilih Menghindar Saat Dono dan Kasino Datang, Putri Indro Warkop DKI: Mereka Enggak Kayak yang Kalian Lihat

Meskipun seks sudah menjadi hal yang normal untuk orang dewasa, namun penting untuk menjelaskan hal ini pada anak-anak. Diskusikan nilai dan norma yang berlaku di dalam keluarga dan masyarakat.

Selain itu yang tak kalah pentingnya adalah memberi penjelasan bahwa setiap orang mempunyai caranya masing-masing untuk mengekspresikan seksualitas mereka yang mungkin bertentangan dengan nilai, norma dan kepercayaan yang dianut.

Anak yang berusia 7 atau 8 tahun belum memahami betul tentang pornografi. Cara tepat untuk memberi penjelasan tentang hal tersebut adalah memahami pentingnya bagian tubuh yang harus dilindungi.

Baca juga: 6 Fakta Dokter PPDS Unpad Perkosa Keluarga Pasien di RSHS Bandung

Tidak perlu terlalu mendetail dalam memberikan pemahaman, cukup katakan seks adalah kegiatan orang dewasa yang sudah menikah.

Jika mereka punya pertanyaan seputar seks, jangan diabaikan. Jawablah dengan singkat, jujur dan terbuka serta gunakan bahasa yang tepat untuk menyebutkan bagian tubuh.

Tak ada salahnya pula apabila orangtua memantau penggunaan media elektronik dan internet untuk mengetahui apa yang mereka akses. Tetapi pastikan anak tahu bahwa Anda siap berbicara jika ada yang ingin diketahui.

Baca juga: Balas Trump, China Batasi Ekspor untuk 18 Perusahaan Pertahanan AS

Berdiskusi tentang pornografi dan seks akan lebih mudah jika anak sudah beranjak dewasa dan secara alami mereka sudah memiliki ketertarikan untuk membahas hal tersebut sehingga lebih terbuka tentang hubungan seks dan identitas seks di media.

Jika mendapati anak sedang melihat konten pornografi, jangan langsung marah. Bicara dan tanyakan baik-baik apa yang mereka lihat.

Pada saat orangtua mampu menanggapi rasa ingin tahu anak tentang seks dan pornografi, mereka membantu para remaja untuk lebih memahami tentang keamanan dan pentingnya kesehatan seksual mereka sendiri. (Muthia Zulfa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bertemu Prabowo, Megawati Beri Saran soal Efektivitas Pemerintahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau