Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ngidam" 3 Hal Ini Bisa Jadi Sinyal Masalah Kesehatan

Kompas.com - 05/01/2016, 18:09 WIB
Dian Maharani

Penulis

Sumber Foxnews

KOMPAS.com - Sangat menginginkan makanan maupun minuman tertentu atau dikenal dengan "ngidam" bisa terjadi pada siapa saja. Sejumlah penelitian tentang mengidam pun dilakukan.

Menurut penulis The Plant-Powered Life, Sharon Palmer, mengidam makanan bukan terjadi ketika seseorang kekurangan gizi. Sebuah studi menunjukkan, seseorang yang mendapat nutrisi lengkap sekalipun bisa tetap mengidam.

Sementara itu, penelitian lain menemukan bahwa mengidam hanya muncul saat seseroang sedang melakukan diet ketat. Namun, studi kali ini menyimpulkan, beberapa keinginan yang berlebihan justru merupakan sinyal adanya masalah kesehatan pada seseorang. Apa saja?

1. Air

Sangat ingin minum air karena terus merasa haus? Hati-hati, itu bisa jadi tanda awal diabetes. Rasa haus ini biasanya juga diikuti dengan buang air kecil berlebihan. Namun, haus yang dimaksud bukan terjadi saat baru selesai olahraga, ya.

Ketika seseorang terkena diabetes, kadar gula menjadi tinggi di dalam darah. Ginjal akhirnya harus bekerja ekstra keras untuk menyaring atau menyerap gula tersebut, karena kurangnya insulin.

Ginjal pun akhirnya memperbanyak air dalam darah untuk menghancurkan glukosa. AKibatnya, Anda menjadi lebih sering buang air kecil dan merasa haus.

2. Garam
Mengidam garam bisa jadi tanda penyakit Addison, yaitu ketika kelenjar adrenal tidak memproduksi hormon dengan maksimal.

Hormon tersebut anatara lain kortisol, yaitu hormon yang merespon tubuh terhadap stres, dan aldosteron, hormon yang memengaruhi tekanan darah.

Jika tidak ditangani, Addison bisa membuat tekanan darah Anda sangat rendah sehingga membuat seseorang memiliki keinginan berlebihan untuk makan makanan asin.


3. Es batu
Suka makan es batu selama ini sering kali dikaitkan dengan fenomena Pica, atau keinginan konsumsi makanan aneh. Namun, para ilmuwan hingga saat ini belum memahami apa yang sebenarnya terjadi.

Peneliti justru menemukan, bahwa keinginan berlebih makan es batu karena seseorang kekurangan zat besi.

Dalam catatan Medical Hypotheses, mengunyah es batu dapat meningkatkan aliran darah ke otak, mengurangi kelesuan akibat kekurangan zat besi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau