"Bayi tabung meningkatkan peluang kehamilan sampai 40 persen. Peluang kehamilannya sama seperti pengantin baru lagi, yaitu 30 persen," terang dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi dari Rumah Sakit Pondok Indah Yassin Yanuar MIB di Jakarta, Selasa (19/1/2016).
Yassin menjelaskan, berdasarkan penelitian, sebanyak 75 persen istri akan hamil pada 6 bulan pertama setelah menikah. Pada dua bulan pertama, peluang kehamilan mencapai 30 persen. Pada bulan ketiga hingga kelima, peluang kehamilan menjadi 15-21 persen. Peluang kehamilan akan terus menurun menjadi hanya 3 persen saat memasuki satu tahun usia pernikahan.
"Setelah satu tahun, peluang kehamilan enggak akan naik dari 3 persen," lanjut Yassin. Untuk itu, dengan mengikuti program bayi tabung, peluang kehamilan dari 1-3 persen menjadi naik hingga 40 kali lipat.
Bayi tabung atau In Vitro Fertilization (IVF) merupakan proses pembuahan, yakni mempertemukan sel telur dan sperma di luar rahim. Menurut Yassin, keberhasilan bayi meningkat jika dilakukan lebih dari satu kali.
Selain bayi tabung, pasangan yang mengalami infertilitas juga bisa memilih cara inseminasi. Inseminasi yaitu menyuntikkan sperma untuk langsung bertemu dengan sel telur. Namun, peluang kehamilan untuk inseminasi lebih rendah dari bayi tabung, yaitu 15-20 persen.