Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/01/2016, 10:00 WIB
KOMPAS.com – Selain cedera pada bagian tubuh akibat belum baiknya keseimbangan, cedera daerah mulut merupakan cedera kedua tersering yang dialami anak berusia kurang dari 5 tahun.

Menurut drg Rudy Kurniawan spesialis kedokteran gigi anak, cedera pada gigi anak tidak hanya bisa menimbulkan perubahan pada penampilan gigi secara estetik, tapi juga menimbulkan perusahan besar terhadap fungsi gigi.

Secara umum cedera pada gigi akibat trauma dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

- Gigi susu patah
Patahnya gigi susu dapat mengenai permukaan atau mengenai bagian dalam gigi yang disebut pulpa. "Gigi patah ini akan menimbulkan rasa sakit saat disentuh dan anak akan menjadi rewel ketika makan atau minum. Selain itu, cedera ini akan membuat penampilan anak terlihat buruk," kata Rudy.

Pada kasus yang ringan, gigi yang tajam dapat dihaluskan dan disambung kembali selama gigi dalam kondisi baik. "Pada kasus yang lain mungkin diperlukan perawatan pulpa dan perbaikan bentuk serta fungsi gigi dengan cara ditambal," kata dokter dari RaDental Clinic, RSIA Grand Family Pantai Indah Kapuk Jakarta ini.

- Intrusi atau gigi berubah posisi
Cedera juga dapat menyebabkan gigi terdorong masuk ke dalam gusi (intrusi) sehingga terlihat baru tumbuh atau hilang. Dorongan ini menyebabkan gigi berubah kedudukannya. Kedua hal ini menimbulkan rasa nyeri.

Biasanya dokter gigi akan melakukan perawatan dengan antiseptik. "Namun pada kasus tertentu diperlukan penarikan gigi, reposisi, hingga pencabutan gigi," katanya.

- Gigi susu tanggal
Trauma yang cukup hebat seperti terbentur keras dapat menyebabkan gigi susu lepas seutuhnya atau avulsi. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa nyeri yang lebih hebat daripada patah gigi susu.

Rudy menjelaskan, dari ketiga macam cedera tersebut, gigi susu patah adalah yang sering terjadi. Biasanya pada anak yang baru belajar berjalan, berlari atau yang telah menyukai olahraga.

“Jika terjadi cedera gigi, orang tua harus tetap tenang, jangan panik. Usahakan tangisan anak reda karena menangis membuat produksi air liur meningkat dan pendarahan di mulut semakin hebat," ujarnya.

Perdarahan pada gigi bisa dihentikan dengan meminta anak menggigit kapas di bagian yang cedera. Setelah itu segera bawa anak ke dokter gigi untuk penanganan lebih lanjut.

Penanganan trauma gigi sebaiknya tidak ditunda karena gangguan pada gigi susu dapat memengaruhi pertumbuhan gigi tetap. (Gibran Linggau)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com