Menurut dr.Azizah Retno Kustiah, spesialis anak dari Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang, penyakit polio disebabkan oleh poliovirus (PV). Virus itu masuk ke dalam tubuh melalui mulut, kemudian menginfeksi saluran usus. Virus polio juga masuk aliran darah dan ke sistem syaraf tepi (perifer).
Jika virus masuk ke sistem saraf akan berakibat pada terjadinya kelemahan otot, hingga terjadi penyebab kelumpuhan. “Tanda-tanda anak terkena virus ialah panas demam, kemudian ototnya lemas,” tambah dia.
Gejala infeksi polio bermacam-macam, bahkan ada yang tidak menimbulkan gejala. Tetapi secara umum anak akan demam tinggi, lesu, nyeri otot, sakit tenggorokan, dan pusing. Biasanya gejala ini akan menghilang setelah seminggu.
“Ada beberapa kasus bisa mengakibatkan kaki mengecil (atrofi otot),” kata Azizah.
Vaksinasi polio penting untuk meningkatkan kekebalan tubuh balita dan juga meningkatkan cakupan imunisasi dan mempertahankan status bebas volio. “Tindakan pemerintah tepat untuk memerangi polio. Dari 1996 hingga 2005, Indonesia bebas polio, tetapi muncul lagi kasus polio,” tambahnya.
Vaksinasi polio diberikan pada anak berusia 0 hingga 59 bulan lewat vaksin tetes yang diproduksi oleh biofarma. Kegiatan PIN sendiri digelar serentak di 32 Provinsi di Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.