KOMPAS.com — Tak ada kata terlambat untuk memberi imunisasi kepada anak. Imunisasi harus tetap diberi meski terlewat jadwalnya.
Konsultan dan dokter spesialis anak, Prof Dr Sri Rezeki H Hadinegoro Sp A(K) menjelaskan, jika telat memberi imunisasi, itu bisa mengurangi daya kerja vaksin. Namun, imunisasi harus tetap diberikan dengan harapan memperkecil risiko si kecil terkena penyakit.
"Segera temui petugas kesehatan atau dokter untuk mengatur ulang jadwal imunisasi. Nanti akan dilihat terlambatnya seperti apa, sudah pernah diberikan atau belum sama sekali," kata Sri.
Jadwal imunisasi yang dibuat dokter sebenarnya didasari oleh efektivitas kerja vaksin dan reaksi kekebalan tubuh anak. Karena itulah, pemberian imunisasi sesuai jadwal akan menghasilkan hasil yang optimal.
Salah satu alasan yang paling sering ditemui mengapa orang tua tidak memberi imunisasi adalah enggan berurusan dengan efek sampingnya. Beberapa efek samping yang biasa ditemui pasca-imunisasi adalah demam yang membuat anak jadi rewel serta bengkak dan bekas luka di sekitar lokasi penyuntikan. Belum lagi masih ada orang tua yang takut anaknya jadi autis setelah diberi imunisasi.
"Efek samping itu ada, tetapi tak berlaku bagi tiap orang. Perlu diperhatikan kalau efek samping itu jauh lebih ringan dibanding si anak kena penyakit yang menyebabkan cacat, bahkan meninggal," kata Sri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.