Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/05/2016, 13:19 WIB

KOMPAS.com - Seperti halnya kamar tidur yang seharusnya hanya dipakai untuk tidur atau berhubungan seksual, toilet juga semestinya dimanfaatkan untuk urusan buang air kecil dan besar.

Buang air besar (BAB), menurut Gregory Thorkelson, psikiatri dari Universitas Pittsburgh, bukanlah proses yang dipaksakan.

"Faktanya, kita seharusnya hanya ke toilet jika ada desakan. Jika tidak ada rasa mulas, akibatnya kita akan memaksakan diri supaya urusan ke belakang selesai," kata Thorkelson.

Kebiasaan mengejan terlalu keras bisa menyebabkan terjadinya hemoroid atau wasir. Gejala awal wasir adalah rasa panas di anus saat duduk terlalu lama atau sehabis BAB.  Rasa panas tersebut akibat penekanan pada pembuluh darah vena yang sudah mulai membesar.

Bila untuk BAB diperlukan waktu lebih dari 15 menit, menurut Thorkelson, kemungkinan ada masalah di pencernaan.

"Bisa karena stres sehingga peristaltik usus berkurang dan lambat. Saat stres tubuh juga berada dalam model lawan atau hindari, sehingga tubuh fokus pada hal untuk bertahan hidup. BAB dengan lancar bukan prioritas tubuh saat stres," katanya.

Waktu lama untuk mengeluarkan tinja juga bisa menjadi tanda sembelit dan Anda butuh memperbanyak konsumsi serat. Sedikitnya Anda butuh 38 serat perhari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau