Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Punya Hewan Peliharaan Turunkan Risiko Stroke pada Wanita

Kompas.com - 29/06/2016, 07:25 WIB
Ayunda Pininta

Penulis

Sumber Reuters

KOMPAS.com - Setelah memperhitungkan aktivitas fisik dari pemilik anjing, memiliki kucing juga terkait dengan rendahnya risiko kematian akibat stroke.

Para peneliti mempelajari hampir 4.000 orang dewasa usia 50 dan lebih tua tanpa penyakit utama dalam National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) sejak tahun 1988 hingga 1994.

Peserta diminta menjawab pertanyaan tentang aktivitas fisik, berat dan tinggi badan, kebiasaan merokok dan faktor risiko kesehatan lainnya. Lebih dari setengahnya dinyatakan kelebihan berat badan atau obesitas.

Menurut Indeks Kematian Nasional, pada tahun 2006, 11 dari 1.000 orang yang tidak memiliki hewan peliharaan telah meninggal karena penyakit kardiovaskular, dibandingkan dengan 7 dari 1.000 pemilik hewan peliharaan.

Khusus untuk penyakit stroke, pria pemilik hewan peliharaan tidak memiliki banyak perbedaan dengan pria yang tak memiliki hewan peliharaan, tapi wanita pemilik hewan peliharaan, memiliki kemungkinan 40 persen lebih rendah untuk meninggal karena stroke.

Sebagian besar hubungan ini didorong oleh kepemilikan kucing, menurut hasil High Blood Pressure and Cardiovascular Prevention.

"Kami percaya bahwa berjalan bersama anjing adalah baik untuk jantung, mengurangi tekanan hidup, dan tekanan darah juga. Ternyata pemilik kucing juga mendapat manfaat yang sama baiknya bahkan lebih baik," kata penulis senior Jian Zhang dari Jiann-Ping Hsu College of Public Health di Universitas Georgia Selatan di AS

“Pemilik kucing mungkin memiliki kepribadian yang melindungi jantung mereka.”

Namun, Zhang menegaskan, penelitian ini tidak boleh ditafsirkan bahwa seorang wanita perlu memiliki lebih banyak hewan peliharaan, baik anjing atau kucing.

Dr Richard F. Gillum dari Howard University College of Medicine di Washington DC, yang bukan bagian dari studi baru menanggapi, "Data dari NHANES benar-benar tidak memadai untuk menyelesaikan pertanyaan, karena tidak menyebutkan jumlah hewan peliharaan atau apakah peserta studi adalah pemilik, merawat, atau berinteraksi dengan hewan. Jadi kita harus menunggu studi yang lebih baik untuk membuat kesimpulan tegas tentang hewan peliharaan dan kelangsungan hidup di antara pemiliknya."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau