Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/11/2016, 14:15 WIB

KOMPAS.com — Identik dengan permainan anak-anak, sebenarnya berolahraga di atas trampolin bisa jadi aktivitas yang efektif membakar kalori pada orang berbagai usia.

Gerakan utama saat bermain trampolin memang melambung atau meloncat-loncat. Meski terlihat sederhana, berolahraga trampolin sudah mencakup latihan kardio, keseimbangan, dan kekuatan.

"Dalam satu sesi latihan trampolin, sudah dapat tiga manfaat itu. Gerakan melambung-lambung juga menstimulasi otot dan tulang lebih kuat dan tubuh lebih lentur," kata dr Grace Tumbelaka, SpKO, dalam acara media edukasi yang diadakan oleh Jumped Trampoline Fit Club di Serpong, Tangerang.

Secara umum, berolahraga di trampolin akan memperbaiki sirkulasi pembuluh darah.
Penelitian juga menunjukkan, 10 menit berolahraga trampolin memberikan manfaat setara dengan 30 menit berlari.

"Saat ini olahraga trampolin juga digunakan untuk rehabilitasi cidera dan memperbaiki keseimbangan tubuh pada orang lansia," kata Grace.

Meski demikian, untuk mendapatkan manfaat maksimal olahraga trampolin, Grace menyarankan, hanya mereka yang memiliki keseimbangan tubuh baik yang boleh melakukannya.

"Latihan trampolin termasuk dalam olahraga low impact karena alasnya tidak keras. Namun, olahraga ini disarankan untuk mereka yang secara umum dalam kondisi kesehatan baik," ujarnya.

Ditambahkan oleh Chris Nata Kusuma, Head of Coach and Trainer Jumped Trampoline Fit Club, bagi mereka yang ingin membakar kalori atau membentuk otot, latihan trampolin sebaiknya didampingi instruktur.

"Geraknnya enggak cuma loncat-loncat, tetapi bisa plank, squat, crunch, bahkan juga pakai alat-alat di atas trampolin," ujar Chris.

Untuk mencegah cedera, di Jumped Trampoline Fit Club, satu kelas hanya dibatasi 6 peserta dan satu instruktur untuk mengoreksi gerakan. "Satu kotak trampolin juga seharusnya hanya (untuk) satu orang," katanya.

Seperti olahraga lainnya, latihan di trampolin juga memerlukan pemanasan terlebih dahulu. "Latihannya juga bertahap dari yang pemula sampai yang advance. Gerakan dan intenstiasnya berbeda," kata Chris.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau