KOMPAS.com - Meloncat-loncat di trampolin bisa menjadi pilihan olahraga yang efektif sekaligus menyenangkan. Olahraga ini juga bisa dilakukan bersama seluruh anggota keluarga.
Untuk menjaga kebugaran, kita dianjurkan melakukan latihan fisik 30 menit setiap hari, lima kali seminggu.
Olahraga yang sekarang ini sedang tren adalah trampolin. Walau identik dengan anak-anak, tapi rutin berolahraga di trampolin ternyata bermanfaat besar bagi orang dewasa.
Menurut penjelasan dr.Grace Tumbelaka,Sp.KO, latihan trampoline memenuhi tiga unsur olahraga, yaitu kardio, latihan kekuatan, dan juga keseimbangan.
"Yang utama adalah olahraga ini memenuhi unsur fun, sehingga bisa dilakukan bersama seluruh keluarga," katanya dalam acara media diskusi yang diadakan oleh Jumped Trampoline Fit Club di Serpong Tangerang, Selasa (23/11/2016).
Grace mengatakan, unsur fun sangat penting dalam sebuah olahraga untuk menghilangkan anggapan olahraga sebagai beban atau menghabiskan waktu.
"Biasanya orang yang sibuk atau keluarga modern kurang berolahraga karena tidak ada waktu. Akhir pekan pun pengennya istirahat di rumah. Latihan trampoline bisa jadi pilihan olahraga menyenangkan," ujar Grace.
Gerakan melambung sederhana di atas trampolin, lanjut Grace, memberikan efek kardio yang low impact atau benturan rendah. Dengan demikian, tekanannya terhadap persendian lutut juga rendah sehingga mengurangi risiko cidera.
Penelitian juga menunjukkan, berlatih trampolin selama 10 menit memberikan hasil setara dengan jogging 30 menit.
"Jika dilakukan dalam satu program latihan yang terukur dan teratur, maka manfaat yang dihasilkan akan lebih besar. Beberapa riset juga menunjukkan berlatih trampolin dapat meningkatkan keseimbangan pada orang lanjut usia, dan stabilitas pada anak disable," kata dokter yang menjadi anggota National Center Exercise is Medicine Indonesia ini.
Walau demikian, olahraga di trampoli harus dilakukan dengan standar keamanan khusus dan sebaiknya didampingi instruktur olahraga.
"Salah satu standar keamanan adalah satu kotak trampolin hanya boleh untuk satu orang untuk meminimalisir cidera," kata Chris Nata Kusuma, Head of Coach and Trainer dari Jumped Trampoline Fit Club.
Ia juga menjelaskan, berlatih trampolin bukan cuma meloncat-loncat saja. "Bisa juga melakukan plank, squat, atau crunch. Latihan trampolin juga bisa menguatkan otot dan menggunakan alat-alat," ujar Chris.
Jumped Trampoline Fit Club rencananya mulai dibuka Januari 2017, berlokasi di Scientia Park, Serpong Tangerang. Jumped menyasar semua usia, anak-anak dan dewasa dengan usia minimal untuk ikut kelas adalah 16 tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.