Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Tanda-tanda Fimosis, Kelainan pada Penis Anak

Kompas.com - 13/12/2016, 20:11 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Fimosis merupakan kondisi di mana kulup atau kulit yang menutupi kepala penis tidak bisa ditarik ke belakang. Hal itu terjadi, karena penyempitan di ujung kulit depan penis atau terjadi perlengketan kulup.

Dokter Mahdian Nur Nasution, SpBS mengatakan, fimosis umumnya karena kelainan bawaan sejak lahir. Tetapi, bisa juga karena kebersihan penis yang tidak terjaga dengan baik.

Orangtua harus mengenali tanda-tanda fimosis pada anak. Apabila dibiarkan, fimosis bisa menyebabkan infeksi. Apa saja tanda-tandanya?

Fimosis dapat dikenali ketika orangtua memandikan bayinya. Apabila kulup tidak bisa ditarik ke belakang sehingga kepala penis tak terlihat, kemungkinan anak mengalami fimosis. Sejatinya, kulup bersifat elastis.

"Jadi kalau pipis akan menggelembung dulu, urine ketahan di kulit dulu. Setelah tekanan gelembung tinggi, baru keluar urinenya. Seperti ada bocoran air dari kulit," ujar Mahdian dalam diskusi media di Jakarta, Selasa (13/12/2016).

Urine pun biasanya tersisa di balik kulit penis. Lama-kelamaan, sisa urine dan kotoran lainnya akan mengendap dan memicu pertumbuhan bakteri.

Tanda-tanda fimosis lainnya, adalah anak mengalami demam. Jika sudah terjadi infeksi di bagian penis atau pada saluran kemih akan muncul demam, karena tumbuhnya bakteri tadi. Mulanya, infeksi terjadi di sekitar kulit, kemudian di bagian kepala penis, hingga akhirnya bisa sampai ke saluran kemih.

"Bawa ke dokter anak, lalu dikasih obat demam sudah sembuh. Tapi nanti demam lagi. Jadi, kalau anak demam, kemungkinannya batuk pilek, yang kedua mungkin karena masalah saluran kemih," jelas dokter dari Rumah Sunatan ini.

Demam yang berulang pada akhirnya bisa memengaruhi tumbuh kembang anak. Pada saat dewasa, fimosis akan mengganggu aktivitas seksual. Kotoran yang menumpuk di balik kulit penis bisa memicu peradangan dan muncul kemerahan pada ujung penis.

Mahdian mengungkapkan, kasus fimosis pada anak laki-laki cukup banyak ditemui, yaitu sekitar 40 persen. Fimosis bisa diatasi dengan menyunat atau memotong kulup pada penis anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau