Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/02/2017, 10:03 WIB
Dian Maharani

Penulis

Sumber Dailymail

KOMPAS.com - Pikir ulang jika Anda mau merokok di dalam ruangan. Merokok di dalam ruangan tak hanya membahayakan kesehatan diri sendiri, tetapi juga orang lain.

Menurut penelitian oleh Lawrence Berkeley National Laboratory, merokok di dalam ruangan akan menyisakan nikotin di sejumlah perabot rumah. Nikotin tersebut kemudian akan beraksi dengan udara dan menghasilkan zat yang bersifat karsinogenik.

Misalnya Anda sering merokok di dalam rumah. Jika Anda memiliki bayi, zat sisa asap rokok tersebut dapat berdampak buruk bagi kesehatan si kecil meskipun Anda tidak merokok di depannya.

Menurut peneliti, bayi lebih mungkin terpapar residu nikotin karena aktif menyentuh perabot rumah, kemudian memasukkan tangan ke mulut. Saat belajar merangkak, bayi tersebut pun mudah terpapar dari zat sisa asap rokok yang menempel di karpet maupun sofa.

Bayi yang terpapar dari perabot rumah tangga itu menjadi korban third-hand smoke. Peneliti mengatakan, third-hand smoke bisa menghambat pertumbuhan bayi. Sebab, bayi masih memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Bayi akan lebih mudah sakit akibat masalah pernapasan. Jika bayi sering sakit, tumbuh kembangnya pun terganggu.

Dalam penelitian yang diterbitkan di jurnal Scientific Reports, third-hand smoke juga menyebabkan perubahan jumlah sel darah yang berkaitan dengan sistem kekebalan tubuh. Mereka yang terpapar lebih berisiko mengalami peradangan dan reaksi alergi.

Peneliti Dr Antoine Snijders mengatakan, studi mengenai third-hand smoke belum banyak dilakukan. Banyak orang tak sadar bahwa asap rokoknya memengaruhi kesehatan banyak oramg, terutama keluarganya sendiri.

Antonie berharap ada penelitian yang lebih besar untuk melihat dampak kesehatan dari third hand smoke. Dengan begitu, nantinya bisa diterapkan kebijakan untuk melindungi korban third-hand smoke

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com