KOMPAS.com - Musim hujan identik dengan banyaknya nyamuk yang berkeliaran dan meningkatnya kasus demam berdarah setiap tahun.
Ya, satu gigitan nyamuk jenis Aedes aegypti saja bisa menyebabkan kita menderita demam berdarah dengue (DBD).
Apabila terjangkit penyakit ini, kita bisa jadi mengalami gejala menyakitkan seperti demam tinggi, ruam, hingga nyeri otot dan sendi.
DBD bahkan dapat menyebabkan perdarahan hebat, penurunan tekanan darah (syok) dan kematian secara tiba-tiba.
Kenali 3 fase DBD
Penanganan penyakit DBD tak bisa dilakukan secara sembarangan.
Setiap fase memiliki penanganan demam berdarah yang berbeda.
Penyakit DBD terdiri dari 3 fase, yakni demam (febrile), kritis, dan pemulihan. 3 fase DBD itu juga dikenal dengan “Siklus Pelana Kuda”.
Berikut ini penjelasan mengenai penanganan DBD yang tepat di setiap fase tersebut:
Fase demam
Pada fase ini, penderita biasanya akan mengalami demam tinggi sekaligus nyeri otot, nyeri persendian, sakit kepala hebat, gusi memerah, hingga muncul bintik-bintik merah di kulit (petechiae) akibat perdarahan ringan di bawah kulit.
Penderita juga bisa mengalami tanda-tanda perdarahan lain, seperti mimisan, muntah, atau buang air besar (BAB) berdarah selama berlangsungnya fase demam antara 2 hingga 7 hari.
Langkah penanganan yang direkomendasikan untuk dilakukan pada fase ini, yakni dengan menurunkan demam tinggi. Misalnya, penderita diberi paracetamol.
Pada fase ini, penderita masih mungkin dirawat di rumah, tapi memerlukan perhatian ekstra.
Segera bawa penderita ke rumah sakit apabila mulai muntah-muntah, sakit perut, tidak bisa makan atau minum, sulit buang air kecil (BAK), perdarahan, dan tingkat kesadaran yang agak menurun.
Fase kritis
Fase kritis umumnya terjadi antara 3 sampai 7 hari sejak gejala DBD muncul.
Dalam fase ini, si penderita biasanya mengalami defervescence, di mana demam menurun dan suhu tubuh pasien mendekati normal. Namun, hal ini bukan berarti penderita DBD ini mulai sembuh, malah bisa sebaliknya.
Pada hari ke-3 sampai ke-7 sejak muncul demam jumlah trombosit penderita cenderung menurun.
Pada fase ini, sebaiknya si penderita dirawat di rumah sakit meski suhu badan sudah kembali normal.
Fase pemulihan
Jika tidak terjadi penurunan kondisi, fase pemulihan akan terjadi dalam waktu 48 sampai 72 jam setelah demam turun.
Pada fase ini, penderita biasanya akan merasa lebih baik secara keseluruhan.
Nafsu makan mereka mulai pulih. Jumlah trombosit mereka juga mulai naik jika diperiksa laboratorium darah.
Meski begitu, penanganan demam berdarah pada fase penyembuhan tetap harus dilakukan.
Mereka yang baru menderita DBD harus cukup minum, konsumsi makanan yang tinggi protein, konsumsi banyak buah dan sayur, serta cukup istirahat.
Bila penanganan dilakukan dengan tepat, para pasien bisa terhindar dari bahaya komplikasi akibat demam berdarah.
Langkah pencegahan
Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO), vaksin bukan cara efektif untuk mencegah penyakit DBD.
Cara terbaik untuk mencegah penyakit ini melainkan adalah dengan mengontrol populasi nyamuk dan melindungi diri dari gigitan nyamuk.
Berikut ini beberapa cara efektif menghindarkan diri dari DBD, melansir dari Web MD:
Jika ada seseorang di rumah yang terkena demam berdarah, lakukanlah langkah-langkah tersebut sebagai upaya perlindungan diri dan menjaga anggota keluarga lain dari serangan nyamuk Aedes aegypti.
https://health.kompas.com/read/2020/01/16/100000268/berikut-penanganan-tepat-demam-berdarah-sesuai-dengan-3-fase-dbd