Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Suami Soraya Haque Sakit, Kapan Flek Putih pada Paru Perlu Diwaspadai?

KOMPAs.com – Ekki Soekarno, suami dari model dan bintang sinetron era 80an, Soraya Haque terbaring lemah di rumah sakit.

Melansir Kompas.com (18/1/2020), putri mereka, Nadia Ayesha Mieke Soekarno atau Nadia Soekarno mengungkapkan, ayahnya terindikasi mengidap infeksi paru-paru.

Dari hasil rontgen, ditemukan banyak flek putih pada paru-paru sebelah kanan Ekki Soekarno.

Dokter masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait penyebab pasti infeksi paru yang menyerang Ekki.

Salah satu pemeriksaan yang dilakukan yakni terkait kemungkinan infeksi tuberkulosis (TB/TBC).

Terlepas dari belum adanya kepastian penyakit yang dialami suami Soraya Haque, merangkum Healthline, keberadaan flek putih dalam paru-paru sebenarnya tak selamanya menandakan hal buruk.

Flek atau titik putih pada paru-paru biasanya mengacu pada nodul paru.

Nodul paru adalah massa kecil jaringan di paru-paru yang tampak bulat, bintik-bintik putih pada rontgen dada atau pemindaian computed tomography (CT-scan).

Jangan panik dulu 

Jika dokter melihat adanya nodul pada hasil rontgen atau CT-scan paru-paru Anda, jangan panik dulu.

Nodul paru umum terjadi dan sebagian besar jinak.

Biasanya, nodul berdiameter lebih kecil dari 3 cm.

Anda baru patut waspada ketika flek atau pertumbuhan nodul paru lebih dari 3 cm atau memiliki karakteristik lain seperti bentuk yang tidak teratur.

Pasalnya, hal itu mengindikasikan nodul paru adalah kanker.

Jika bercak pada paru-paru adalah kanker, Anda mungkin memiliki gejala yang berkaitan dengan jenis kanker tertentu.

Sebagai contoh, pertumbuhan yang disebabkan oleh kanker paru-paru dapat menyebabkan batuk persisten atau kesulitan bernafas.

Penyebab nodul paru

Nodul paru non-kanker dapat berkembang dari kondisi yang menyebabkan peradangan atau jaringan parut pada paru-paru.

Beberapa kemungkinan penyebab munculnya nodul paru:

  • Infeksi paru-paru, seperti tuberkulosis paru yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis
  • Granuloma yang merupakan gumpalan kecil sel yang tumbuh karena peradangan
  • Penyakit tidak menular yang menyebabkan nodul non-kanker, seperti sarkoidosis dan rheumatoid arthritis
  • Neoplasma, yang merupakan pertumbuhan abnormal yang bisa jinak atau kanker
  • Tumor kanker, seperti kanker paru-paru, limfoma, sarkoma
  • Tumor metastasis yang menyebar dari bagian lain tubuh

Risiko kanker meningkat ketika:

  • Nodul itu besar
  • Nodul tampak memiliki lobus atau permukaan yang runcing
  • Anda adalah perokok aktif
  • Anda memiliki riwayat keluarga dengan kanker paru-paru
  • Anda telah terpapar asbes
  • Anda memiliki riwayat penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
  • Anda berusia di atas 60 tahun

Mengukur nodul paru

Nodul paru pertama kali terdeteksi pada rontgen dada.

Setelah itu, Anda mungkin perlu menguji lebih lanjut untuk mengetahui apakah nodul tersebut jinak atau kanker.

CT scan dapat memberikan gambar nodul yang jelas dan memberikan informasi lebih lanjut tentang bentuk, ukuran, dan lokasi.

Jika hasil dari CT scan mengungkapkan bahwa nodul kecil dan halus, dokter dapat memantau nodul dari waktu ke waktu untuk melihat apakah ada perubahan ukuran atau bentuk.

Anda dianjurkan mengulangi CT scan beberapa kali secara berkala.

Jika nodul tidak tumbuh lebih besar selama periode dua tahun, kemungkinan itu bukan kanker.

Indikatornya adalah semakin besar dan tidak teratur bentuk nodul, maka kian besar risiko kanker.

Selain CT scan, dokter Anda dapat memesan tes kulit tuberkulin untuk memeriksa tuberkulosis.

Mereka juga dapat meminta darah Anda diambil untuk tes tambahan untuk menyingkirkan penyebab lain.

Pengobatan

Jika dokter yakin bahwa nodul paru adalah kanker, mereka mungkin akan merekomendasikan Anda melakukan tes lebih lanjut.

Pengujian diagnostik yang digunakan untuk mengkonfirmasi atau menyingkirkan kanker, antara lain:

1. Positron emission tomography (PET scan)

Tes pencitraan ini menggunakan molekul glukosa radioaktif untuk menentukan apakah sel-sel yang membentuk nodul membelah dengan cepat.

2. Biopsi

Dokter Anda dapat memesan biopsi, terutama jika hasil pemindaian PET tidak dapat disimpulkan.

Selama prosedur ini, sampel jaringan dikeluarkan dari nodul. Kemudian diperiksa untuk sel kanker menggunakan mikroskop.

Apabila nodul paru diyakini adalah kanker, dokter Anda akan menentukan pengobatan terbaik berdasarkan stadium dan jenis kanker.

Pilihan pengobatan dapat mencakup radiasi atau kemoterapi untuk membunuh dan mencegah penyebaran sel kanker.

Perawatan mungkin juga termasuk operasi untuk mengangkat tumor.

Sementara itu, melansir Northwestern Medicine, penyebab paling umum dari nodul paru adalah jaringan yang telah meradang akibat infeksi atau tumor paru jinak.

Penyebab lain nodul paru, meliputi:

  • Infeksi bakteri, seperti TBC dan pneumonia
  • Infeksi jamur
  • Radang sendi
  • Sarkoidosis

Keberadaan nodul paru dapat diketahui dengan sinar-X atau CT scan.

Pemeriksaan ini penting untuk menentukan ukuran, bentuk, dan lokasi nodul paru-paru Anda.

Meskipun sebagian besar nodul paru tidak bersifat kanker, penting untuk mendeteksinya sejak dini.

https://health.kompas.com/read/2020/01/19/120000868/suami-soraya-haque-sakit-kapan-flek-putih-pada-paru-perlu-diwaspadai-

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke