KOMPAS.com - Belakangan masalah kesulitan bernapas dikaitkan erat dengan gejala penyakit akibat virus corona Wuhan atau corona virus baru n-CoV 2019.
Sebelumnya, kesulitan bernapas juga pernah diidentikan dengan gejala penyakit asma.
Padahal penyebab kesulitan bernapas dengan gejala napas tidak nyaman maupun merasa tidak mendapatkan cukup udara ketika bernapas belum tentu disebabkan oleh dua penyakit itu.
Masalah pernapasan yang dialami seseorang bisa diakibatkan oleh banyak faktor.
Gejala kesulitan bernapas
Melansir Medline Plus, sebenarnya tidak ada definisi standar terkait masalah kesulitan bernapas.
Beberapa orang bisa saja merasa terengah-engah hanya karena melakukan olahraga ringan, seperti menaiki tangga, padahal mereka tidak punya masalah medis.
Sementara, sejumlah orang yang menderita penyakit paru-paru lanjut bisa mungkin bisa juga tak pernah merasa sesak napas.
Mengi juga termasuk bentuk kesulitan bernapas di mana seseorang akan membuat suara bernada tinggi ketika bernapas.
Penyebab
Namun ada beberapa kondisi yang sangat mungkin menyebabkan seseorang menderita kesulitan bernapas. Berikut simulasinya:
1. Penyakit jantung
Penyakit jantung dapat menyebabkan sesak napas jika jantung tidak dapat memompa cukup darah untuk memasok oksigen ke tubuh.
Jika otak, otot, atau organ tubuh lainnya tidak mendapatkan cukup oksigen, sesak napas bisa saja terjadi.
Selain itu, kesulitan bernapas akibat masalah pada jantung juga bisa terjadi pada kondisi, sebagai berikut:
2. Masalah pada paru-paru
Kesulitan bernapas sangat mungkin disebabkan oleh adanya masalah pada paru-paru.
Masalah dengan paru-paru, misalnya:
3. Masalah pada saluran udara
Kesulitan bernapas juga erat kaitannya disebabkan oleh adanya masalah pada saluran udara menuju ke paru-paru.
Beberapa kondisi yang mungkin terjadi, misalnya:
5. Alergi
Kesulitan bernapas juga bisa dialami oleh seseorang akibat alergi, seperti pada bulu atau serbuk sari pada bunga.
6. Ketinggian
Ketinggian bisa menyebabkan kesulitan bernapas karena hanya tersedia sedikit oksigen di udara.
7. Kompresi dinding dada
8. Debu di lingkungan
9. Kesulitan emosional
Kesulitan bernapas juga bisa timbul ketika seseorang merasakan kesulitan emosional, seperti kecemasan.
10. Hiatal hernia
Hiatal hernia merupakan kondisi di mana bagian perut meluas melalui pembukaan diafragma ke dada.
11. Kegemukan
12. Serangan panik
13. Anemia (hemoglobin rendah)
14. Masalah darah
Ketika sel-sel darah tidak dapat mengambil oksigen secara normal, contohnya penyakit methemoglobinemia)
Cara mengobati
Terkadang, kesulitan bernapas bisa jadi hanya berupa gejala ringan yang tak perlu dikhawatirkan. Hidung merasa pengap, contohnya.
Jika kesulitan bernapas semakin buruk, kondisi itu bisa jadi menandakan masalah kesehatan serius.
Berikut ini beberapa kondisi kesulitan bernapas yang disarankan Anda segera mendatangi dokter:
Tes kesehatan deteksi kesulitan bernapas
Ada beberapa tes yang bisa dilakukan untuk mendeteksi penyakit penyebab masalah kesulitan bernapas. Berikut di antaranya:
Jika kesulitan bernapas diketahui masuk kategori berat, Anda mungkin mungkin akan dianjurkan untuk mengonsumsi obat-obatan untuk mengobati masalah tersebut.
Jika kadar oksigen dalam darah diketahui sangat rendah, Anda mungkin juga perlu bantuan oksigen.
Melansir American Lung Association, ada sejumlah faktor risiko yang dapat menyebabkan seseorang lebih rentan mengalami masalah kesulitan bernapas.
Berikut kemungkinannya:
Jika kesulitan bernapas ternyata datang tiba-tiba, terasa kuat atau mengganggu kegiatan sehari-hari, Anda disarankan untuk mendatangi seorang profesional medis.
https://health.kompas.com/read/2020/01/27/203100668/kesulitan-bernapas--gejala-penyebab-dan-cara-mengobati