Namun, beberapa ibu hamil waswas minum kopi saat mengandung dapat memengaruhi kondisi janinnya.
Sebelum khawatir, ada baiknya ibu hamil mengetahui efek kafein, zat yang terkandung dalam minuman seperti kopi.
Efek kafein bagi ibu hamil dan janin
Melansir laman resmi American Pregnancy Association, kafein bersifat stimultan. Artinya, saat ibu hamil mengonsumsi kafein, tekanan darah dan detak jantung ibu hamil dapat meningkat.
Tak hanya bersifat stimultan, kafein juga bersifat diuretik. Artinya, mengonsumsi asupan berkafein dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil.
Peningkatan frekuensi buang air kecil dapat menurunkan kadar cairan dalam tubuh. Apabila tidak diimbangi cairan yang cukup, ibu hamil bisa mengalami dehidrasi.
Selain itu, kafein juga dapat menembus plasenta. Ibu hamil mungkin bisa mengatasi kafein bagi tubuhnya.
Namun, tidak demikian dengan jabang bayi di dalam kandungan. Metabolisme bayi di dalam rahim ibu belum sepenuhnya mampu mencerna kafein.
Akibatnya, pola tidur atau pola pergerakan bayi di tahap akhir kehamilan dapat terganggu.
Kafein tak hanya kopi
Kafein bukan hanya kopi. Akan tetapi, kandungan kafein juga terdapat dalam teh, soda, cokelat, sampai obat pereda sakit kepala.
Kandungan kafein dalam minuman dan makanan rata-rata sebagai berikut:
Kafein dapat menyebabkan keguguran?
Sejumlah orang khawatir bahaya kopi bagi ibu hamil dapat menyebabkan keguguran. Benarkah?
Riset terkait kafein pada kehamilan menyimpulkan sejumlah jawaban.
Studi pada 2008 yang dirilis di American Journal of Obstetrics and Gynecology menyebut, ibu hamil yang mengonsumsi lebih dari 200 miligram kafein setiap hari, risiko kegugurannya naik dua kali lipat dibandingkan ibu hamil yang tidak mengonsumsi kafein.
Namun, studi lain pada 2008 yang dirilis Epidemiology menyebut, tidak ada risiko keguguran bagi ibu hamil yang mengonsumsi kafein antara 200-350 miligram per hari.
Lantas, bolehkah ibu hamil minum kopi?
Berdasarkan berbagai pertimbangan di atas, ibu hamil disarankan membatasi asupan kafein kurang dari 200 miligram per hari atau setara satu cangkir kopi berukuran 350 mililiter.
American Pregnancy Association menyarankan ibu hamil dan ibu menyusui untuk menghindari atau meminimalkan kafein selama masa kehamilan dan menyusui.
Sementara itu, dokter spesialis kebidanan dan kandungan dr. Benny Johan Marpaung, Sp.OG, sependapat kopi boleh dikonsumsi ibu hamil, asalkan dalam batas aman.
"Diperbolehkan, tapi dengan catatan ada ambang batas, maksimal 1-2 cangkir kopi per hari,” kata Benny, seperti dikutip dari pemberitaan Kompas.com (21/02/2018).
Benny menyebut ibu hamil dapat memetik manfaat kopi dari kandungan kafeinnya.
Kafein dalam kopi disebut dapat membangkitkan mood selama kehamilan.
Namun, ia mewanti-wanti ibu hamil agar membatasi asupan kafein hariannya.
Pasalnya, konsumsi kopi lebih dari 300 miligram per hari dapat membuat bayi lahir dengan berat badan rendah.
“Bisa terjadi gangguan kalsium pada ibu hingga pertumbuhan janin yang terganggu,” katanya.
Benny meyebut ibu hamil perlu kritis terhadap asupannya. Karena dapat memengaruhi bayi. Ia mengibaratkan kehamilan bak membangun sebuah rumah.
"Jika ingin perumahan yang kelas premium, bahan bakunya juga harus premium," katanya.
Sumber: Kompas.com (Penulis/Editor : Kahfi Dirga Cahya/Lusia Kus Anna)
https://health.kompas.com/read/2020/02/14/120200768/ibu-hamil-ingin-minum-kopi-bagaimana-baiknya-