Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Anemia pada Ibu Hamil: Penyebab, Ciri-ciri, Cara Mengatasi

Saat jaringan tubuh kekurangan oksigen, kinerja organ jadi terhambat.

Anemia pada ibu hamil perlu diwaspadai karena bisa menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah, bayi lahir prematur, dan kematian pada ibu.

Ibu hamil berisiko mengalami anemia karena sebagian darahnya digunakan untuk mencukupi nutrisi bayi dalam kandungan.

Anemia pada ibu hamil bisa diatasi dengan mudah. Namun, jangan sampai diabaikan karena dampaknya bisa berbahaya.

Berikut penjelasan penyebab anemia pada ibu hamil, ciri-ciri, dan cara mengatasinya.

Penyebab anemia pada ibu hamil

Penyebab anemia pada ibu hamil bisa dipengaruhi sejumlah faktor, seperti produksi sel darah merah dan kondisi kesehatannya.

Melansir American Pregnancy Association, penurunan kadar hemoglobin selama kehamilan bisa disebabkan ekspansi volume plasma darah yang lebih besar ketimbang laju peningkatan sel darah merah.

Ketidakseimbangan proporsi antara plasma dan sel darah merah ini paling mencolok terjadi di trimester kedua kehamilan.

Selain itu, ibu hamil juga bisa mengalami anemia karena kekurangan zat besi.

Kondisi ini bisa dipicu ibu hamil kurang asupan kaya zat besi atau penyerapan zat besi tidak optimal.

Ibu hamil juga bisa mengalami anemia karena pendarahan, ulkus, atau polip.

Gejala dan ciri-ciri anemia pada ibu hamil

Beberapa ciri-ciri anemia pada ibu hamil yang kerap dikeluhkan di antaranya:

  • Lemah atau gampang lelah
  • Pusing
  • Sesak napas
  • Detak jantung cepat atau tidak teratur
  • Nyeri dada
  • Kulit, bibir, dan kuku pucat
  • Tangan dan kaki dingin
  • Susah konsentrasi

Gejala anemia pada ibu hamil awalnya kerap diabaikan. Namun, seiring berjalannya waktu, gejala anemia ini bisa memburuk.

Melansir What to Expect, ibu hamil dianjurkan minum suplemen zat besi dengan mempertimbangkan waktu yang tepat.

Hindari susu, keju, yoghurt, telur, kopi, dan teh satu jam sebelum dan dua jam setelah mengonsumsi suplemen zat besi.

Beberapa asupan tersebut dapat menghambat penyerapan zat besi.

Perlu diketahui, konsumsi suplemen zat besi terkadang bisa memperburuk mual.

Untuk mengantisipasinya, ibu hamil disarankan makan dalam porsi kecil tapi sering. Opsi lainnya, ibu hamil bisa minum suplemen zat besi tepat sebelum tidur.

Di beberapa kasus yang cukup berat, ibu hamil membutuhkan transfusi darah untuk mengatasi anemia.

Tak hanya mengonsumsi suplemen saja, cara mencegah anemia pada ibu hamil bisa dengan mencukupi kebutuhan zat besi setidaknya 30 miligram per hari.

Ibu hamil bisa menambahkan beberapa makanan kaya zat besi, di antaranya:

Selain itu, ibu hamil juga perlu mengonsumsi asupan kaya vitamin C. Zat gizi ini penting untuk membantu penyerapan zat besi.

Beberapa asupan tinggi vitamin C di antaranya jeruk stroberi, buah kiwi, tomat, dan paprika.

Mengingat cara mengatasi anemia pada ibu hamil sangat tergantung penyebabnya, penting untuk mendiskusikan solusinya dengan dokter.

Pasalnya, terkadang penyebab anemia pada ibu hamil juga bisa dilatari penyakit tertentu.

https://health.kompas.com/read/2020/07/19/180300068/anemia-pada-ibu-hamil-penyebab-ciri-ciri-cara-mengatasi

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke