Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jangan Keliru, Ini Beda Tumor Payudara Jinak dan Kanker Payudara

KOMPAS.com – Mengetahui perbedaan antara tumor payudara jinak dan kanker payudara menjadi penting untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan.

Seperti diketahui, salah satu di antara dua penyakit tersebut, yakni kanker payudara dapat begitu menakutkan karena bisa mengancam jiwa.

Kanker payudara bahkan termasuk sebagai penyakit penyumbang angka kematian tertinggi di dunia yang terutama menyerang kaum hawa.

Sementara, penyakit tumor payudara jinak tidak demikian karena pada umumnya tidak terlalu membahayakan nyawa para penderitaya.

Berikut ini adalah sejumlah perbedaan antara tumor payudara jinak dan kanker payudara yang perlu diketahui:

1. Pengertian

Dokter Spesialis Bedah RS Brayat Minulya Surakarta, dr. Yudit Anastasia Sari, M. Biomed, Sp.B, menerangkan tumor jinak payudara adalah benjolan yang tumbuh di payudara, tidak berbentuk dari sel-sel yang ganas, dan tidak menyebar ke bagian tubuh lain.

Sedangkan, kanker payudara adalah keganasan pada jaringan payudara yang dapat berasal dari epitel duktus maupun lobulusnya.

2. Ciri-ciri benjolan

dr. Yudit menyebut, perbedaan antara tumor jinak payudara dengan kanker payudara dapat dikenali dari ciri-ciri benjolan yang muncul.

Ciri-ciri benjolan tumor payudara jinak, yakni:

  • Batasan tumor jelas
  • Teraba kenyal dan lunak
  • Mudah digerakan

Sementara, ciri-ciri benjolan pada kanker payudara yakni:

  • Benjolan cenderung tidak jelas
  • Tidak bulat
  • Tidak rata

“Jika mendapati benjolan di payudara tidak bisa bergeser ketika ditekan atau digerakan, siapa saja sangat disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter,” jelas dia saat diwawancarai Kompas.com, Sabtu (22/8/2020).

Selain itu, apabila ditemukan benjolan atau penebalan di dekat payudara, misalnya di ketiak yang tetap terasa setelah masa haid, para wanita juga dianjurkan segera memeriksakan diri ke dokter.

“Biasanya hanya 1 dari 10 benjolan yang merupakan kanker,” kata dia.

3. Gejala lainnya

dr. Yudit menyampaikan pada umumnya gejala tumor payudara jinak hanya ditandai dengan adanya benjolan pada payudara.

Hanya pada beberapa kasus saja, tumor payudara jinak bisa menyebabkan rasa nyeri pada payudara karena tumbuh membesar.

Sementara, gejala kanker payudara cenderung lebih parah ketimbang tumor payudara jinak.

Berikut ini beberapa gejala kanker payudara yang patut diwaspadai:

  • Payudara cenderung asimetris dan ada perbedaan bentuk yang ekstrem
  • Puting jadi terbalik atau melesak ke dalam
  • Ada warna kemerahan atau pun rash di kulit payudata atau di sekitar puting
  • Kulit payudara seperti kulit jeruk atau cekung seperti lesung pipi
  • Kulit payudara seperti tebal dan bersisik
  • Cairan bisa berupa darah atau cairan keruh

4. Penanganan

dr. Yudit menjelaskan, tumor payudara jinak pada umumnya tidak memerlukan perawatan khusus karena dapat mengecil dan hilang dengan sendirinya.

“Baru apabila tumor payudara semakin membesar dan menimbulkan nyeri, dokter mungkin akan menyarankan operasi pengangkatan tumor dan pemeriksaan patologi anatomi,” terang dia.

Sementara, pada kasus kanker payudara bisa sampai dilakukan pengangkatan payudara.

Pengangkatan payudara atau masektomi tersebut disesuaikan dengan stadium penyakitnya

Pengakatan payudara dilakukan guna mencegah sel kanker kembali tumbuh di payudara dan menyebar ke organ lain.

Jika pada pengobatan tumor jinak payudara cenderung tak membutuhkan waktu yang panjang, di mana setelah operasi, masalah tumor bisa selesai, tidak demikian dengan kanker payudara.

Pada kasus kanker payudara, pasien biasanya tak cukup hanya menjalani operasi, tapi harus diminta mengkonsumsi obat-obatan hingga menjalani berbagai terapi untuk membantu membunuh sel kanker.

5. Angka harapan hidup

Menurut dr. Yudit, tumor payudara jinak pada umumnya tidak membahayakan nyawa penderitanya. Hal itu berbeda dengan kanker payudara.

Dia menyebut, angka kejadian kanker payudara merupakan angka kematian kedua setelah kanker paru-paru.

“Sayangnya, berdasarkan data Kemenkes pada 2014, 80 persen kasus kanker di Indonesia ditemukan dalam stadium lanjut. Padahal angka harapan hidup tinggal 5 tahun,” tutur dia.

https://health.kompas.com/read/2020/08/22/120200668/jangan-keliru-ini-beda-tumor-payudara-jinak-dan-kanker-payudara

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke