KOMPAS.com - Stroke dapat menyebabkan gangguan signifikan dalam keterampilan bahasa, kognisi, motorik, dan sensorik.
Hal inilah yang membuat penderita stroke rendan mengalami kecacatan jangka panjang yang serius.
Sembuh dari stroke bisa memakan proses panjang yang membutuhkan kesabaran, kerja keras, dan komitmen.
Bahkan, penyembuhan stroke bisa membutuhkan waktu hingga bertahun-tahun.
Rehabilitasi stroke
Proses penyembuhan stroke seringkali membutuhkan rehabilitasi. Selama rehabilitasi, pasien akan diberikan terapi wicara, fisik dan okupasi.
- Terapi wicara
Jenis terapi ini membantu orang-orang yang memiliki masalah dalam memproduksi atau memahami pembicaraan.
- Terapi fisik
Terapi fisik menggunakan latihan untuk membantu pasien mempelajari kembali keterampilan gerakan dan koordinasi yang mungkin hilang karena stroke.
- Terapi okupasi
Terapi okupasi berfokus pada peningkatan aktivitas sehari-hari, seperti makan, minum, berpakaian, mandi, membaca, dan menulis.
Selain terapi, penyembuhan stroke juga membutuhkan obat untuk membantu mengatasi depresi atau kondisi kesehatan mental lainnya setelah stroke.
Pasien juga bisa bergabung dengan kelompok pendukung pasien untuk membantu menyesuaikan diri dengan kehidupan setelah stroke.
Tak hanya itu, dukungan dari keluarga dan teman juga dapat membantu menghilangkan rasa takut dan cemas pasca stroke.
Peluang sembuh
Hampir 10 persen orang yang mengalami stroke bisa sembuh sepenuhnya. Akan tetapi. 25 persen pasien masih mengalami gangguan berat.
Bahkan, 40 persen lainnya mengalami gangguan sedang hingga berat sehingga memerlukan perawatan khusus.
Kesuksesan dalam pemulihan stroke juga tergantung beberapa faktor, seperti berikut:
Pakar medis yang membantu selama rehabilitasi juga dapat memengaruhi pemulihan pasien.
Selain itu, anggota keluarga dan teman juga berkontribusi pada kesembuhan pasien.
https://health.kompas.com/read/2020/11/06/153000668/memahami-proses-penyembuhan-stroke-yang-memerlukan-proses-panjang