Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

8 Obat Nyeri Otot

Nyeri otot terkadang hanya muncul di salah satu area tubuh. Tapi, ada juga yang merasakannya di sekujur tubuh.

Masalah kesehatan ini bisa berlangsung dalam waktu yang singkat atau berkepanjangan.

Melansir Cleveland Clinic, penyebab nyeri otot bisa beragam, antara lain:

Untuk menentukan diagnosis pasti penyebab nyeri otot, dokter biasanya melakukan pemeriksaan kesehatan.

Selain pemeriksaan fisik, di beberapa kasus dokter juga menyarankan tes darah sampai tes pencitraan.

Setelah ditemukan diagnosis tepat, penyedia layanan kesehatan baru menentukan jenis perawatan yang paling tepat.

Cara megatasi nyeri otot salah satunya menggunakan obat sesuai dengan penyebab mendasarnya.

Berikut beberapa jenis obat nyeri otot yang biasanya diresepkan atau direkomendasikan dokter:

1. Anti-inflamasi nonsteroid (NSAID)

Melansir Verywell Health, obat nyeri otot salah satunya adalah jenis anti-inflamasi nonsteroid atau nonsteroidal anti-inflammatories (NSAID).

NSAID direkomendasikan untuk pengobatan nyeri otot terkait ketegangan, cedera otot, dan sindrom kelelahan kronis.

Contoh obat NSAID bisa berupa ibuprofen, naproxen, aspirin, acetaminophen,

2. Perileks otot

Obat untuk nyeri otot lainnya dapat berupa obat perileks otot atau relaksan otot.

Obat perileks otot jamak digunakan untuk mengatasi nyeri otot akibar cedera otot akut.

Contoh obat perileks otot yakni cyclobenzaprine dan tizanidine.

3. Antidepresan

Obat antidepresan terkadang juga diresepkan sebagai obat penghilang nyeri otot.

Obat antidepresan diberikan untuk pengobatan nyeri otot terkait sindrom nyeri myofascial, fibromyalgia, atau sindrom kelelahan kronis.

Obat antidepresan yang diberikan untuk mengatasi nyeri otot ada yang berupa antidepresan trisiklik dan jenis lainnya.

4. Kortikosteroid

Obat penghilang nyeri otot terkadang juga menggunakan obat jenis kortikosteroid.

Kortikosteroid biasanya diberikan untuk mengatasi nyeri otot terkait peradangan seperti rematik dan miopati inflamasi.

Hal yang perlu diingat, minum obat kortikosteroid tidak boleh sembarangan karena bisa menimbulkan efek samping apabila diminum dalam jangka panjang.

5. Steroid-sparing agent

Obat steroid-sparing agent biasanya diberikan untuk mengatasi nyeri otot terkait peradangan kronis.

Dokter biasanya memberikan obat ini untuk mengelola nyeri otot jangka panjang yang disebabkan penyakit rheumatoid arthritis.

6. Vitamin D

Di beberapa kasus, penyebab nyeri otot dapat muncul dari kekurangan vitamin D.

Untuk itu, obat nyeri otot yang diberikan bisa berupa suplemen vitamin D.

7. Obat antibiotik, antivirus, antijamur, antiparasit

Apabila nyeri otot disebabkan infeksi bakteri, jamur, virus, atau parasit lainnya, dokter biasanya memberikan obat sesuai jenis infeksi.

Misalkan nyeri otot yang berasal dari virus flu, dokter biasanya memberikan obat antivirus.

Sedangkan obat antibiotik tidak diberikan untuk mengatasi infeksi virus, tapi untuk infeksi bakteri.

8. Obat tradisional nyeri otot

Obat nyeri otot yang ringan atau karena ketegangan, stres, atau memar biasanya bisa diatasi dengan perawatan alami.

Obat tradisional nyeri otot bisa berupa:

  • Banyak istirahat
  • Menempelkan kompres es ke bagian otot yang sakit selama 15 menit
  • Mandi dengan air hangat
  • Membungkus otot yang sakit dengan perban elastis
  • Mengganjal atau menaikkan bagian otot yang sakit lebih tinggi dari jantung

Sebelum mengonsumsi atau menggunakan salah satu obat nyeri otot di atas, pastikan Anda sudah berkonsultasi ke dokter untuk menentukan jenis yang paling tepat.

Selain itu, konsultasikan ke dokter jika nyeri otot disertai gejala sakit dada, demam, lemah otot, atau mati rasa.

https://health.kompas.com/read/2021/03/10/160100068/8-obat-nyeri-otot

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke