Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Efek Kolesterol Tinggi pada Tubuh yang Layak Diantisipasi

KOMPAS.com - Kolesterol adalah sejenis zat lilin yang ditemukan dalam darah dan sel tubuh.

Hati Anda menghasilkan sebagian besar kolesterol dalam tubuh.

Sisanya berasal dari makanan yang Anda makan.

Perjalanan kolesterol dalam darah Anda dibundel dalam paket yang disebut lipoprotein.

Kolesterol datang dalam dua bentuk, yakni:

  • Low-density lipoprotein (LDL) adalah jenis kolesterol "jahat" yang tidak sehat. Kolesterol LDL dapat menumpuk di arteri dan membentuk timbunan lilin berlemak yang disebut plak.
  • High-density lipoprotein (HDL) adalah jenis kolesterol yang "baik" dan sehat. Ini mengangkut kelebihan kolesterol dari arteri ke hati, yang menghilangkannya dari tubuh Anda.

Kolesterol selama ini sering kali dianggap sebagai zat jahat penyebab munculnya bermacam penyakit berbahaya.

Padahal tidak demikian jika kadar kolesterol di dalam tubuh dalam batas normal.

Tubuh Anda membutuhkan kolesterol antara lain untuk membuat hormon, vitamin D, dan cairan pencernaan.

Kolesterol juga membantu fungsi organ Anda dengan baik.

Namun, memiliki terlalu banyak kolesterol LDL dalam darah bisa menjadi masalah.

Kolesterol LDL yang tinggi dari waktu ke waktu dapat merusak arteri Anda, berkontribusi pada penyakit jantung, dan meningkatkan risiko stroke.

Memeriksa kolesterol secara rutin dan menurunkan risiko penyakit jantung dengan pola makan, olahraga, perubahan gaya hidup, dan pengobatan, dapat membantu mengurangi risiko komplikasi yang terkait dengan penyakit jantung dan meningkatkan kualitas hidup.

Efek kolesterol tinggi pada tubuh

Dalam pemeriksaan darah, orang dewasa dapat didiagnosis mengidap kolesterol tinggi ketika kadar kolesterolnya mencapai angka >249 mg/dL.

Kondisi ini kiranya penting untuk tidak dibiarkan begitu saja.

Berikut adalah beberapa efek kolesterol tinggi pada tubuh yang baik diantisipasi:

1. Sistem kardiovaskular dan peredaran darah

Ketika Anda memiliki terlalu banyak kolesterol LDL dalam tubuh, itu dapat menumpuk di arteri, kemudian menyumbatnya dan membuatnya kurang fleksibel.

Pengerasan arteri disebut aterosklerosis.

Darah tidak mengalir dengan baik melalui arteri yang kaku.

Jadi jantung Anda harus bekerja lebih keras untuk mendorong darah melewatinya.

Seiring waktu, saat plak menumpuk di arteri, Anda bisa mengembangkan penyakit jantung.

Penumpukan plak di arteri koroner dapat mengganggu aliran darah kaya oksigen ke otot jantung Anda. Ini dapat menyebabkan nyeri dada yang disebut angina.

Angina bukanlah serangan jantung, tetapi merupakan gangguan sementara aliran darah. Ini adalah peringatan bahwa Anda berisiko terkena serangan jantung.

Sepotong plak pada akhirnya bisa pecah dan membentuk gumpalan atau arteri bisa terus menyempit yang bisa sepenuhnya memblokir aliran darah ke jantung Anda. Kondisi inilah yang bisa menyebabkan serangan jantung.

Jika proses ini terjadi di arteri yang menuju ke otak atau di dalam otak, hal itu dapat menyebabkan stroke.

Plak juga dapat menghalangi aliran darah ke arteri yang memasok darah ke saluran usus, tungkai, dan kaki Anda. Ini disebut penyakit arteri perifer (PAD).

2. Sistem endokrin

Kelenjar penghasil hormon tubuh Anda menggunakan kolesterol untuk membuat hormon seperti estrogen, testosteron, dan kortisol.

Hormon juga dapat memengaruhi kadar kolesterol tubuh Anda.

Penelitian telah menunjukkan bahwa ketika kadar estrogen meningkat selama siklus menstruasi wanita, kadar kolesterol HDL juga naik, dan kadar kolesterol LDL menurun.

Ini mungkin menjadi salah satu alasan mengapa risiko wanita terkena penyakit jantung meningkat setelah menopause, ketika kadar estrogen turun.

Penurunan produksi hormon tiroid (hipotiroidisme) juga dapat menyebabkan peningkatan kolesterol total dan LDL.

Hormon tiroid yang berlebihan (hipertiroidisme) memiliki efek sebaliknya.

Sementara itu, androgen deprivation therapy (ADT), terapi yang ditujukan untuk menurunkan kadar hormon pria guna menghentikan pertumbuhan kanker prostat, dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL.

Kekurangan hormon pertumbuhan juga dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL.

3. Sistem saraf

Kolesterol merupakan komponen penting dari otak manusia.

Faktanya, otak mengandung sekitar 25 persen dari seluruh suplai kolesterol tubuh.

Lemak ini penting untuk perkembangan dan perlindungan sel saraf, yang memungkinkan otak untuk berkomunikasi dengan seluruh tubuh.

Meskipun Anda membutuhkan sedikit kolesterol agar otak Anda berfungsi secara optimal, terlalu banyak kolesterol dapat merusak.

Kelebihan kolesterol di arteri dapat menyebabkan stroke, yakni gangguan aliran darah yang dapat merusak bagian otak, menyebabkan hilangnya daya ingat, gerakan, kesulitan menelan dan berbicara, serta fungsi lainnya.

Kolesterol tinggi sendiri juga telah berimplikasi pada hilangnya memori dan fungsi mental.

Di mana, memiliki kolesterol darah tinggi dapat mempercepat pembentukan plak beta-amiloid, yaitu endapan protein lengket yang merusak otak pada penderita penyakit Alzheimer.

4. Sistem pencernaan

Dalam sistem pencernaan, kolesterol sangat penting untuk produksi empedu, zat yang membantu tubuh Anda memecah makanan dan menyerap nutrisi di usus Anda.

Tetapi jika Anda memiliki terlalu banyak kolesterol di empedu Anda, kelebihannya akan membentuk kristal dan kemudian batu keras di kantong empedu Anda. Batu empedu bisa sangat menyakitkan.

Mengawasi kadar kolesterol Anda dengan tes darah yang direkomendasikan dan menurunkan risiko penyakit jantung akan membantu meningkatkan kualitas hidup Anda secara keseluruhan.

https://health.kompas.com/read/2021/03/22/060300368/4-efek-kolesterol-tinggi-pada-tubuh-yang-layak-diantisipasi

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke