Dokter jamak memberikan obat infeksi ginjal untuk mencegah kerusakan ginjal atau infeksi menyebar ke seluruh tubuh dan berdampak fatal.
Cara mengobati infeksi ginjal akan disesuaikan dengan penyebab mendasar penyakit.
Dilansir dari Patient, penyebab infeksi ginjal sebagian besar berasal dari infeksi kandung kencing.
Penyakit ini disebabkan infeksi bakteri seperti E. coli yang berpindah dari kandung kencing sampai ke ginjal.
Di beberapa kasus lainnya, infeksi ginjal disebabkan penyakit batu ginjal atau kelainan pada ginjal.
Biasanya, hanya salah satu bagian ginjal yang terinfeksi. Masalah kesehatan ini lebih sering dialami wanita, anak-anak, orang tua, dan ibu hamil.
Penderita biasanya merasakan gejala infeksi ginjal yang sangat tidak nyaman, antara lain:
Di beberapa kasus, gejala infeksi ginjal cukup samar. Penderita hanya merasakan tidak enak badan.
Jika ada gejala di atas, segera periksakan diri ke dokter. Berikut beberapa obat infeksi ginjal yang biasanya diresepkan oleh dokter:
Beberapa obat antibiotik untuk infeksi ginjal contohnya ciprofloxacin, cefalexin, co-amoxiclav, atau trimethoprim.
Lamanya pemberian obat antibiotik biasanya disesuaikan dengan kondisi kesehatan penderita, umumnya antara tujuh sampai 14 hari.
Biasanya, penderita akan merasakan kondisi kesehatannya lebih baik dan gejala infeksi ginjal mereda setelah minum obat.
Walaupun kondisi tubuh rasanya sudah lebih baik, penderita tetap perlu menghabiskan obat antibiotik yang sudah diresepkan.
Hindari sembarangan mengonsumsi atau menghentikan obat antibiotik tanpa petunjuk dari dokter.
Hal itu rentan menyebabkan bakteri biang penyakit resisten atau kebal obat, sehingga penyakit jadi lebih susah disembuhkan dengan obat sejenis di kemudian hari.
2. Obat penghilang rasa sakit
Apabila gejala infeksi ginjal terasa sangat mengganggu karena sakit atau nyeri hebat, penderita biasanya juga diberi obat penghilang rasa sakit.
Untuk obat penghilang rasa sakit pada infeksi ginjal, dokter biasanya memberikan jenis paracetamol.
Obat tersebut bisa mengurangi rasa sakit sekaligus menurunkan demam atau suhu tinggi.
Obat penghilang rasa sakit antiinflamasi atau jenis NSAID seperti ibuprofen biasanya tidak direkomendasikan bagi penderita infeksi ginjal.
Pasalnya, obat jenis NSAID dapat meningkatkan risiko gangguan ginjal. Dokter biasanya hanya meresepkan ibuprofen dalam kondisi tertentu.
3. Obat di rumah sakit
Melansir Mayo Clinic, untuk kasus infeksi ginjal yang parah dokter biasanya menganjurkan penderita untuk menjalani perawatan medis di rumah sakit.
Pengobatan infeksi ginjal di rumah sakit meliputi obat antibiotik dan pemberian cairan lewat infus.
Selain untuk kasus parah, penderita infeksi ginjal juga perlu dirawat di rumah sakit apabila obat yang diresepkan sebelumnya tidak mempan, hamil, kondisi daya tahan tubuh buruk, punya diabetes, atau punya penyakit ginjal.
4. Perawatan di rumah
Selama menjalani perawatan di rumah, penderita bisa mengurangi ketidaknyamanan akibat gejala infeksi ginjal dengan cara:
Meletakkan bantal atau kompres pemanas di perut, punggung, atau pinggang
Minum banyak cairan atau air putih, hindari kopi dan alkohol sampai infeksi ginjal sembuh
Diskusikan dengan dokter terkait jenis obat infeksi ginjal yang paling tepat sesuai kondisi tubuh.
Tenaga kesehatan dapat merekomendasikan obat yang paling aman dan sesuai dengan masalah kesehatan yang diderita.
https://health.kompas.com/read/2021/04/02/180100968/4-obat-infeksi-ginjal