Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Beda Refluks Asam Lambung, Heartburn, dan GERD

KOMPAS.com – Beberapa dari Anda mungkin sering mendapati kata-kata “refluks asam lambung”, “heartburn”, dan “GERD” ketika sedang mencari tahu persoalan asam lambung.

Tapi, tahukah Anda mengenai perbedaan dari ketigannya?

Baik refluks asam lambung, heartburn, dan gastroesophageal reflux disease (GERD) pada dasarnya memiliki arti yang berbeda.

Memahami perbedaan dari ketiga kata ini mungkin sedikit sulit. Tapi, hal itu kiranya patut diupayakan karena dapat membantu Anda menemukan pengobatan yang tepat ketika dihadapkan dengan tiga masalah kesehatan ini.

Perbedaan antara refluks asam lambung, heartburn, dan GERD secara mudah dapat dipahami dengan defisini berikut:

Refluks asam lambung adalah kondisi ketika asam lambung naik ke kerongkongan atau esofagus

GERD adalah refluks asam kronis yang lebih parah

Heartbun adalah bagian dari gejala refluks asam lambung dan GERD

Berikut ini penjelasan lebih lengkapnya:

Heartburn

Heartburn sebenarnya tidak ada hubungannya dengan masalah jantung (heart).

Heartburn terjadi di sistem pencernaan Anda, secara khusus di kerongkongan Anda.

Heartburn melibatkan nyeri ringan hingga parah di dada. Terkadang ini disalahartikan sebagai nyeri serangan jantung.

Seperti diketahui, lapisan esofagus Anda lebih halus daripada lapisan lambung Anda.

Jadi, asam lambung yang naik ke kerongkongan Anda bisa menyebabkan sensasi terbakar di dada.

Nyeri bisa terasa tajam, terbakar, atau seperti sensasi sesak.

Beberapa orang mungkin menggambarkan heartburn sebagai rasa terbakar yang bergerak di sekitar leher dan tenggorokan atau sebagai ketidaknyamanan yang terasa di belakang tulang dada.

Heartburn ini biasanya terjadi setelah makan. Membungkuk atau berbaring bisa membuat perasaan lebih buruk.

Heartburn termasuk kondisisi yang cukup umum terjadi.

Jika Anda mengalami heartburn, Anda mungkin bisa mengatasinya dengan cara berikut:

Heartbun ringan dan sedang juga dapat diobati dengan obat-obatan seperti antasida.

Jika Anda mengonsumsi antasida lebih dari beberapa kali seminggu, dokter harus mengevaluasi Anda.

Heartburn Anda mungkin merupakan gejala dari masalah yang lebih parah seperti refluks asam lambung atau GERD.

Refluks asam lambung

Refluks asam lambung bisa terjadi ketika otot di bagian bawah kerongkongan (sfingter esofagus bagian bawah) yang bertindak sebagai pintu gerbang ke lambung menjadi lemah atau kendur.

Pada kondisi normal, sfingter esofagus bagian bawah dapat kembali tertutup setelah dilewati makanan.

Tapi, begitu ada masalah, kinerja katup ini bisa terganggu sehingga tidak tertutup sempurna atau terkadang terbuka.

Ketika otot sfingter esofagus bagian bawah lemah atau tidak mengencang dengan benar, asam yang diproduksi di lambung dapat naik ke kerongkongan.

Refluks asam adalah kondisi medis umum yang dapat berkisar dari tingkat keparahan ringan hingga serius.

Refluks asam lambung dapat menyebabkan heartburn dan gejala lain, seperti:

  • Batuk
  • Sakit tenggorokan
  • Rasa pahit di bagian belakang tenggorokan
  • Rasa asam di mulut

GERD

GERD adalah bentuk kronis dari refluks asam lambung.

GERD didiagnosis ketika refluks asam lambung terjadi lebih dari dua kali seminggu atau menyebabkan peradangan di kerongkongan.

Tanpa pengobatan, GERD dapat menimbulkan efek serius.

Kerusakan kerongkongan jangka panjang yang disebabkan oleh GERD bisa menyebabkan kanker esfofagus.

Nyeri akibat GERD mungkin tidak dapat dihilangkan dengan antasida atau obat bebas lainnya.

Gejala GERD yang dapat dikenali di antaranya, yakni:

  • Bau mulut
  • Kerusakan email gigi karena asam berlebih
  • Heartburn
  • Merasa seperti isi perut kembali ke tenggorokan atau mulut atau regurgitasi
  • Nyeri dada
  • Batuk kering terus menerus
  • Asma
  • Kesulitan menelan

Kebanyakan orang dapat mengalami heartbun dan refluks asam lambung sesekali terkait dengan sesuatu yang mereka makan atau kebiasaan seperti berbaring segera setelah makan.

Namun, GERD adalah kondisi kronis di mana dokter mulai memeriksa kebiasaan jangka panjang dan bagian dari anatomi seseorang yang dapat menyebabkan GERD.

Contoh penyebab GERD meliputi:

  • Kelebihan berat badan atau obesitas, yang memberi tekanan ekstra pada perut
  • Hernia hiatus, yang mengurangi tekanan di sfingter esofagus bagian bawah
  • Merokok
  • Mengonsumsi alkohol
  • Kehamilan
  • Minum obat yang diketahui dapat melemahkan sfingter esofagus bagian bawah, seperti antihistamin, penghambat saluran kalsium, obat pereda nyeri, obat penenang, dan antidepresan

Gejala GERD dapat mengganggu kehidupan sehari-hari Anda.

Untungnya, gejala GERD biasanya dapat dikontrol dengan pengobatan.

Pilihannya meliputi:

  • Modifikasi diet
  • Penurunan berat badan
  • Berhenti merokok
  • Penghentian konsumsi alkohol

Obat untuk GERD bekerja untuk mengurangi jumlah asam di lambung. Tapi, obat ini mungkin tidak efektif untuk semua orang.

Beberapa orang membutuhkan pembedahan untuk membantu memperkuat sfingter esofagus bagian bawah.

https://health.kompas.com/read/2021/04/19/200100468/beda-refluks-asam-lambung-heartburn-dan-gerd

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke