Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Asma: Gejala, Pemicu, Faktor Risiko, dan Perawatan

KOMPAS.com - Asma adalah salah satu penyakit kronis yang terjadi pada saluran penapasan. Penyakit ini ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran napas sehingga menyebabkan seseorang kesulitan bernapas.

Dikutip dari WebMD, peradangan yang dimaksud terjadi pada saluran bronkial dengan peningkatan sekresi lengket atau lendir. Lendir yang berlebih di saluran napas inilah yang kemudian akan membuat sesorang sulit bernapas.

Untuk beberapa orang, asma merupakan adalah gangguan ringan. Tapi, untuk sebagian orang lainnya, kondisi ini dapat menjadi masalah besar dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

Bahkan, serangan asma juga dapat mengancam nyawa.

Kabar buruknya, kondisi ini merupakan penyakit jangka panjang yang tidak dapat sembuhkan.

Meski begitu, gejala asma dapat dikontrol. Apalagi jika orang dengan kondisi ini sering memeriksakan diri untuk melacak tanda dan gejalanya.

Gejala asma

Gejala asma biasanya dirasakan berbeda bagi masing-masing orang.

Malansir dari Mayo Clinic, seseorang bahkan dapat merasakan gejala asma hanya pada waktu-waktu tertentu saja seperti saat berolahraga atau kelelahan. Tapi, beberapa orang dapat mengalami gejalanya sepanjang waktu.

Secara umum, beberapa gejala yang sering muncul saat seseorang mengalami serangan asma adalah:

  • Sesak napas
  • Nyeri dada
  • Mengeluarkan bunyi ngik saat bernapas atau mengi
  • Kesulitan tidur akibat sesak napas atau batuk
  • Batuk

Sekilas gejala tersebut terlihat biasa saja dan mirip dengan gejala penyakit lain. Untuk menegakkan diagnosis sesorang mengidap asma harus diperiksa terlebih dahulu oleh dokter.

Dokter biasanya dapat mendiagnosis asma dengan menanyakan gejala dan melakukan beberapa tes sederhana.

Pemicu asma

Penyebab asma sampai saat ini tidak diketahui. Meski begitu, ada beberapa hal yang dapat memicu terjadinya serangan asma.

Dilansir dari NHS, Asma dapat dipicu oleh beberapa hal, di antaranya:

  • Alergi (terhadap debu, makanan tertentu, bulu binatang, atau serbuk sari)
  • Obat-obatan tertentu serperti penghilang nyeri, aspirin, dan ibuprofen
  • Asap rokok, polusi, atau udara dingin
  • Stres, semisi tertentu
  • Cuaca atau perubahan suhu
  • Kelembapan
  • Olahraga
  • Infeksi virus atau bakteri

Mengindentifikasi pemicu serangan asma dapat membantu kita mengatasi dan mengendalikan gejalanya.

Faktor risiko

Selain pemicu, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya serangan asma.

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengidap asma adalah:

  • Memiliki riwayat alergi
  • Keturunan atau faktor genetik
  • Memiliki riwayat infeksi paru-paru seperti bronkiolitis
  • Terpapar asap rokok saat kecil
  • Ibu merokok saat mengandung
  • Lahir secara prematur atau dengan berat lahir rendah
  • Pekerjaan tertentu

Perawatan asma

Seperti yang dijelaskan di atas, asma tidak dapat disembuhkan. Dengan kata lain, tidak ada obat untuk kondisi ini.

Meski begitu, perawatan dapat membantu mengendalikan gejala yang muncul sehingga orang dengan asma dapat berkativitas secara normal.

Salah satu perawatan yang sering digunakan untuk asma adalah inhaler.

Inhaler adalah alat yang membuat Anda menghirup obat. Alat ini dapat meringankan gejala yang dirasakan atau bahkan menghentikan gejala tersebut.

Selain inhaler, beberapa orang juga mungkin memerlukan obat-obatan oral.

Perawatan lain yang mungkin diperlukan seperti suntikan, prosedur operasi bedah, hingga terapi.

https://health.kompas.com/read/2021/05/05/200000968/asma--gejala-pemicu-faktor-risiko-dan-perawatan

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke