Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

10 Penyebab Berkeringat Saat Tidur yang Penting Diketahui

KOMPAS.com - Jika Anda pernah terbangun dengan kondisi badan basah kuyup, Anda mungkin akan bertanya-tanya apa yang menjadi penyebab berkeringat saat tidur.

Jika terjadi berulang kali, berkeringat saat tidur mungkin terkait dengan kondisi medis lain dan mungkin memerlukan evaluasi lebih lanjut.

Berkeringat di malam hari juga bisa memiliki arti yang berbeda bagi orang yang berbeda, seperti anak-anak atau wanita yang mengalami menopause.

Berikut adalah beberapa kemungkinan penyebab berkeringat saat tidur yang bisa terjadi, mulai dari kondisi kurang serius hingga serius:

1. Pengaruh lingkungan tidur

Salah satu alasan paling umum Anda berkeringat di malam hari adalah karena Anda mencoba tidur di lingkungan tidur yang hangat atau panas.

Jika Anda mengenakan baju tidur tebal, "terkubur" di bawah selimut, atau tidak menyalakan kipas aingin maupun AC saat tidur, itu normal jika Anda menjadi terlalu hangat dan berkeringat.

Selain itu, tubuh Anda mengalami variasi suhu normal selama tidur.

Suhu inti tubuh kebanyakan orang turun menjelang pagi, seringkali sekitar jam 4 pagi.

Selain itu, selama fase tidur tertentu, sistem saraf otonom (yang mengontrol suhu tubuh, detak jantung, tekanan darah, dan faktor lainnya) dapat meningkat dan menyebabkan beberapa keringat.

2. Kecemasan dan mimpi buruk

Mimpi buruk dan kecemasan umum dapat memicu serangan panik saat tidur, yang dapat menyebabkan berkeringat.

Jika Anda mengalami mimpi buruk yang berulang, terutama jika Anda memiliki gangguan stres pasca-trauma (PTSD), mendapatkan perawatan mungkin dapat membantu Anda mengatasi keluhan keringat malam, termasuk gejala lain yang lebih serius.

Selain itu, anak-anak dapat menjadi berkeringat saat mengalami teror malam.

Gejala lainnya termasuk:

3. Pengaruh hormon

Seseorang wanita yang mengalami perimenopause, yakni periode transisi saat akan memasuki masa berakhirnya menstruasi (menopause), mungkin akan mengalami peningkatan insiden hot flashes (perasan panas) saat tidur.

Secara umum, wanita pascamenopause melaporkan kualitas tidur yang lebih buruk daripada wanita premenopause karena insomnia yang disebabkan oleh keringat malam dan hot flashes.

Menariknya, risiko mengembangkan sleep apnea obstruktif dilaporkan akan meningkat secara signifikan pada periode menopause karena hilangnya hormon estrogen dan progesteron.

Oleh karena itu, keringat malam pada wanita lansia dapat terjadi dengan menopause akibat sleep apnea.

3. GERD

Meskipun bukan salah satu gejala gastroesophageal reflux diseas (GERD) yang paling umum, keringat malam menjadi lebih dikenal terkait dengan kondisi ini.

Keringat tidur Anda dapat dikaitkan dengan GERD jika Anda memiliki gejala lain seperti:

  • Heartburn
  • Nyeri dada
  • Muntah
  • Suara serak

Jika GERD adalah penyebabnya, pengobatan untuk kondisi tersebut akan membantu meringankan keringat malam.

4. Konsumsi alkohol

Beberapa orang menyadari bahwa mereka menjadi lebih berkeringat saat tidur setelah minum alkohol.

Ketergantungan alkohol khususnya, dapat menyebabkan berkeringat di malam hari.

Alkohol adalah relaksan atau pelemas otot yang dapat memengaruhi saluran napas bagian atas dan memperburuk dengkuran dan sleep apnea.

Oleh karena itu, konsumsi alkohol dapat dikaitkan dengan keringat malam melalui gangguan pernapasan saat tidur seperti apnea.

5. Sleep apnea

Sleep apnea adalah gangguan tidur yang terjadi saat pernapasan Anda terganggu dengan adanya periode henti napas secara berulang pada saat tidur.

Kesulitan bernapas ini berarti membuat tubuh Anda harus bekerja keras sehingga mungkin cukup untuk membuat Anda berkeringat.

Gejala sleep apnea lainnya yang harus diperhatikan termasuk:

  • Mengantuk secara berlebihanan di siang hari
  • Sulit berkonsentrasi
  • Bangun dengan mulut kering, sakit tenggorokan, atau sakit kepala
  • Mendengkur keras
  • Bangun dengan terengah-engah
  • Pasangan melaporkan bahwa Anda berhenti bernapas secara berkala, lalu terengah-engah

Sleep apnea adalah kondisi yang berbahaya.

Tidak hanya meningkatkan kemungkinan Anda tertidur atau lalai saat mengemudi atau bekerja, tetapi juga meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

Mengobati sleep apnea, yang biasanya dilakukan dengan mesin continuous positive airway pressure (CPAP), biasanya membantu meringankan keringat malam serta gejala lainnya.

Pada anak-anak, terutama balita, gangguan pernapasan saat tidur dapat bermanifestasi sebagai berkeringat dan tidur gelisah.

Anak itu mungkin terbangun dengan wajah merah dan basah kuyup dengan selimut yang berantakan.

6. Infeksi

Beberapa infeksi serius dapat menyebabkan keringat malam atau menjadi penyebab tidur berkeringat, termasuk:

  • Tuberkulosis
  • Brucellosis
  • Infeksi bakteri
  • HIV

Temui dokter Anda jika Anda juga memiliki gejala lain yang menunjukkan infeksi, seperti:

Mengobati infeksi besar kemungkinan akan membuat Anda terbebas dari gejala, termasuk keringat malam.

7. Gangguan autoimun

Pada penyakit autoimun, sistem kekebalan Anda salah mengira bagian normal dari tubuh Anda sebagai patogen berbahaya, seperti virus atau bakteri, dan mencoba menghancurkannya.

Beberapa di antara penyakit autoimun ini dapat menyebabkan keringat berlebih, termasuk keringat saat tidur, seperti:

  • Penyakit Graves
  • Sarkoidosis
  • Artritis rheumatoid (rematik)

Gejala berkeringat saat tidur bisa dikaitkan dengan demam sebagai gejala umum dan dapat menyebabkan kelelahan yang seringkali terjadi pada orang dengan gangguan autoimun.

Sementara gejalanya bervariasi dari satu kondisi ke kondisi lain, gejala umum autoimun lainnya termasuk:

8. Beberapa jenis kanker

Beberapa jenis kanker, terutama limfoma Hodgkin dapat menyebabkan keringat malam hingga membasahi tubuh.

Namun, jenis kanker ini biasanya disertai dengan gejala lain, yang mungkin termasuk:

  • Pembengkakan yang persisten pada kelenjar getah bening (leher, ketiak, atau selangkangan)
  • Demam yang tidak dapat dijelaskan dan tidak kunjung hilang
  • Penurunan berat badan yang tidak disengaja
  • Gatal di sekujur tubuh yang mungkin parah
  • Kelelahan
  • Sesak napas, batuk, atau rasa tidak nyaman di dada
  • Nyeri pada kelenjar getah bening setelah minum alkohol

Buat janji dengan dokter segera jika Anda melihat gejala-gejala tersebut.

9. Hiperhidrosis idiopatik

Hiperhidrosis idiopatik adalah suatu kondisi di mana tubuh secara kronis memproduksi terlalu banyak keringat tanpa penyebab medis yang dapat diidentifikasi.

10. Penyebab lainnya

Ada beberapa kondisi lain yang bisa juga memicu atau menjadi penyebab berkeringat saat tidur.

Ini mungkin termasuk:

Cara mengatasi berkeringat saat tidur

Solusi untuk mengatasi keluhan berkeringat saat tidur akan tergantung pada apa yang menyebabkannya.

Jika itu adalah kondisi medis, mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat akan meringankan gejalanya.

Apabila berkeringat saat tidur adalah efek samping dari suatu obat, Anda dan dokter mungkin perlu meninjau kembali risiko versus manfaat obat tersebut.

Untuk penyebab keringat malam lainnya, Anda secara umum bisa mencoba berbagai tindakan berikut:

  • Menjaga kamar tidur Anda lebih sejuk
  • Pakaian tidur dan seprai yang menyerap kelembapan
  • Lebih ringan atau tanpa piyama
  • Menghindari alkohol atau minuman panas sebelum tidur
  • Minum air dingin
  • Tidak berolahraga tepat sebelum tidur

Jika Anda benar-benar tidak tahu penyebab berkeringat saat tidur yang Anda alami, Anda sebaiknya jangan ragu untuk dapat berkonsultasi dengan dokter. Anda juga disarankan untuk bisa menemui dokter jika mengalami berkeringat saat tidur yang sering, ekstrim, mengganggu tidur, dan disertai dengan gejala lain.

https://health.kompas.com/read/2021/08/09/210000268/10-penyebab-berkeringat-saat-tidur-yang-penting-diketahui

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke