Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Panduan Makan untuk Penderita Penyakit Autoimun yang Perlu Diketahui

KOMPAS.com - Terdapat panduan makan untuk penderita penyakit autoimun yang berguna dalam mengelola peradangan, nyeri, dan gejala lainnya.

Mengutip Healthline, panduan makan untuk penderita penyakit autoimun ini dikenal sebagai protokol autoimun (autoimmune protocol/AIP).

Protokol autoimun penting karena penyakit ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, meliputi:

  • Kecenderungan genetik
  • Infeksi
  • Stres
  • Peradangan
  • Penggunaan obat-obatan tertentu.

Sementara itu, beberapa penelitian pada sejumlah orang menemukan fakta bahwa penyakit autoimun tertentu dapat berkembang karena kerusakan pada usus, seperti usus bocor.

Kerusakan usus yang bisa menyebabkan bocor, salah satunya berasal dari makanan tertentu.

Alhasil, dibutuhkan protokol autoimun yang fokus untuk memberikan panduan makan untuk penderita penyakit ini.

Panduan makan untuk penderita penyakit autoimun ini efektif digunakan untuk mengurangi gejala penyakit autoimun:

  • Lupus: kondisi autoimun kronis yang dapat menyebabkan peradangan di seluruh tubuh Anda.
  • Penyakit radang usus: peradangan kronis di usus karena respons imun yang tidak berfungsi normal.
  • Penyakit celiac: sistem imun salah mengira zat yang ditemukan di dalam gluten sebagai ancaman bagi tubuh
  • Rheumatoid arthritis: kondisi di mana sistem imun menyerang sel-sel yang melapisi sendi.
  • Multiple sclerosis: kondisi kronis yang memengaruhi sistem saraf pusat yang dapat disebabkan oleh penyakit autoimun.

Banyak orang yang telah mengikuti panduan makan penyakit autoimun melaporkan kemajuan dengan berkurangnya gejala umum gangguan autoimun, seperti kelelahan dan nyeri usus atau sendi.

Ada beberapa makanan yang mungkin harus dihindari dengan memberikan alternatif makanan lain untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan.

Makanan yang dianjurkan

Mengutip Eat This, berikut makanan untuk penderita penyakit autoimun yang direkomendasikan kepada penderita penyakit autoimun:

1. Sayuran hijau

Sayuran hijau adalah istilah untuk semua sayuran berwarna hijau.

Sayuran ini biasanya kaya kandungan antioksidan dan nutrisi yang bisa meningkatkan imunitas tubuh, seperti:

  • Vitamin C
  • Vitamin A
  • Magnesium

Sayuran hijau ini meliputi:

2. Sayur silangan

Sayur silangan sangat terkenal memiliki manfaat bagi kesehatan karena mengandung senyawa antioksidan yang dikenal sebagai glutathione.

Senyawa ini memiliki peran penting dalam mengatur imunitas yang berguna mengelola efek penyakit autoimun.

Contoh sayur silangan adalah:

  • Brokoli
  • Kembang kol
  • Kubis Brussel

3. Ikan salmon

Ikan salmon adalah ikan berlemak yang kaya asam lemak omega-3.

Nutrisi ini daapat membantu Anda mengurangi peradangan karena penyakit autoimun dan menguatkan imunitas.

Salmon juga mengandung nutrisi lain, seperti vitamin D, yang dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit autoimun, rheumatoid arthritis (RA), multiple sclerosis (MS), lupus, dan lainnya.

4. Alpukat

Buah alpukat adalah sumber lemak sehat dan kalium tinggi.

Kandungan nutrisi alpukat mampu mengurangi lemak perut, kolesterol jahat, dan risiko diabetes.

Sebuah studi 2008 menemukan bahwa peningkatan kadar kalium yang dikonsumsi membantu mengurangi rasa sakit yang dirasakan penderita rheumatoid arthritis.

Selain itu, berpotensi untuk diterapkan pada penderita penyakit autoimun lainnya.

5. Bluberi

Mengutip Healhtline, bluberi merupakan salah satu buah bernutrisi yang kaya antioksidan terbaik, yaitu anthocyanin.

Bluberi yang memiliki rasa manis, asam, dan berair ini berpotensi menurunkan gejala penyakit autoimun.

Sebuah studi 2012 membahas bahwa suplementasi bluberi dapat membantu memberi manfaat bagi penderita penyakit autoimun dan multiple sclerosis (MS).

Makanan yang dihindari

Mengutip Eat This, berikut makanan yang perlu dihindari penderita penyakit autoimun:

1. Sayuran nightshade

Sayuran nightshade adalah kelompok sayuran seperti tomat, paprika, terong, dan kentang.

Sayuran ini mengandung sekelompok zat yang dikenal sebagai alkaloid.

Sebuah studi 2010 pada tikus dengan Inflammatory Bowel Disease (IBD) menunjukkan bahwa alkaloid dalam kentang meningkatkan peradangan usus.

Sehingga, penderita penyakit autoimun disarankan untuk menghindari sayuran nightshade karena memperparah gejala.

2. Produk susu

Penderita penyakit autoimun biasanya memiliki sistem pencernaan yang sensitif.

Produk susu dapat lebih meningkatkan sensitifitas sistem pencernaan mereka. Produk susu itu seperti susu, yogurt, keju, dan mentega.

Sehingga, penderita penyakit autoimun perlu menghindari makan makanan dari produk susu karena memperburuk kondisi sistem pencernaan dan berisiko menurunkan imunitas.

3. Telur

Sama seperti produk susu, jika seseorang memiliki kepekaan terhadap telur, itu dapat memperburuk gejala autoimun atau memperburuknya

Sehingga, telur perlu dihindari oleh penderita penyakit autoimun.

Sebuah studi 2017 menunjukkan bahwa menghindari makan telur berpotensi memperbaiki gejala penyakit radang usus (IBD).

4. Makanan yang mengandung gluten

Anda yang menderita penyakit autoimun, terutama penyakit celiac perlu menghindari makanan yang mengandung gluten.

Gluten dapat menyebabkan Anda mengalami sakit perut, diare, ruam kulit, dan kerusakan saraf parah, jika tidak ditangani segera.

Makanan yang biasanya mengandung gluten, seperti roti, pasta, dan bir.

5. Makanan manis

Makanan manis yang biasanya sangat disukai semua orang ini perlu dihindari oleh penderita penyakit autoimun.

Studi 2019 menemukan bahwa makanan tinggi gula memperburuk kondisi tikus yang menderita penyakit autoimun, seperti penyakit Crohn dan multiple sclerosis.

Meski belum ada penelitan langsung pada manusia, diyakini bahwa gula sangat berperan dalam mengelola penyakit autoimun.

https://health.kompas.com/read/2022/08/31/150000168/panduan-makan-untuk-penderita-penyakit-autoimun-yang-perlu-diketahui

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke