KOMPAS.com - Banyaknya kegiatan yang dilakukan terkadang memaksa kita untuk begadang.
Sayangnya, begadang tidak dianjurkan karena bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan, khususnya untuk para pria.
Banyak yang mengatakan bahwa salah satu efek begadang bagi pria lebih banyak jika dibandingkan dengan efek begadang bagi wanita.
Salah satunya adalah menurunnya tingkat testosteron yang akan mempengaruhi kesehatan, khususnya masalah seksual.
Lalu, kenapa para pria lebih sulit untuk tidur? Berikut adalah hasil studi serta efek yang akan terjadi ketika pria sering begadang.
Studi membuktikan bahwa pria lebih sulit tidur daripada wanita
Menurut penelitian yang dikutip oleh WebMD, beberapa ahli meneliti mengenai waktu tidur pada 25 wanita dan pria.
Penelitian ini dipresentasikan pada 85th Annual Meeting of The Endocrine Society di Philadelphia dan hasilnya ditemukan bahwa pria lebih sulit tidur daripada wanita.
Menurut penelitian tersebut, wanita lebih mudah untuk tidur lebih nyenyak daripada pria, dan lebih sulit untuk terganggu ketika tidur.
Sleep Education juga menemukan bahwa pria lebih sulit untuk mendapatkan tidur yang berkualitas jika dibandingkan dengan wanita.
Waktu tidur pria dikatakan kurang dari 6 jam setiap malamnya, padahal waktu yang direkomendasikan setidaknya adalah 7 jam.
Padahal, waktu tidur saja tidur saja tidak cukup untuk menjadi perhatian utama karena kualitas tidur juga sangat penting.
Melansir Medical News Today, kualitas tidur yang buruk akan membuat seseorang lelah pada hati berikutnya meskipun waktu tidurnya sudah tercukupi.
Efek begadang bagi pria
Tidak hanya itu saja, kurangnya waktu tidur ternyata juga lebih berdampak negatif pada pria jika dibandingkan dengan wanita.
1. Naiknya faktor nekrosis tumor
Menurut penelitian yang dikutip oleh WebMD sebelumnya, efek kurang tidur lebih dirasakan oleh pria.
Menurut hasil penelitian tersebut, para pria yang kurang tidur memiliki faktor nekrosis tumor yang lebih tinggi ketika kurang tidur selama satu minggu.
Faktor nekrosis tumor sendiri adalah suatu protein yang meningkatkan peradangan dan berkaitan dengan penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan resistensi insulin yang mengakibatkan diabetes.
2. Mempengaruhi level testosteron
Kurang tidur pada pria ternyata juga bisa mempengaruhi level testosteron yang dimiliki.
Melansir Very Well Health, level testosteron pada pria sendiri menurun secara bertahap dari 1 persen hingga 2 persen setiap tahunnya.
Level testosteron pada pada pria akan naik perlahan dan puncaknya adalah ketika sudah tidur nyenyak.
Ketika tidur tidak nyenyak, maka level testosteron tidak akan bertambah dan akan timbul beberapa efek samping, seperti yang disebutkan oleh Very Well Health berikut:
3. Kemungkinan untuk mengalami apnea tidur obstruktif lebih besar
Apnea tidur obstruktif atau obstructive sleep apnea (OSA) dikatakan lebih umum dialami oleh pria jika dibandingkan dengan wanita.
Melansir Sleep Education, OSA merupakan salah satu gangguan tidur serius yang bisa membuat Anda berhenti bernapas ketika tidur.
Penderita OSA yang mengalami kekurangan oksigen ketika tidur bisa mengalami masalah kesehatan serius dalam jangka waktu yang lama.
Tidak hanya itu saja, Sleep Education juga menyebutkan bahwa OSA yang tidak diobati segera akan meningkatkan risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, stroke, diabetes, dan depresi.
https://health.kompas.com/read/2022/09/08/210000868/lebih-sulit-tidur-dibanding-wanita-ini-3-efek-begadang-bagi-pria