Dikutip dari Medical News Today, dunia kesehatan menggunakan istilah “pra” artinya sebelum. Sedangkan “peri” artinya sekitar.
Istilah yang digunakan untuk merujuk beragam gejala sebelum menopause adalah perimenopause.
Dikutip dari FranciscanHealth, pra-menopause adalah masa antara pubertas sampai sebelum menopause ketika kondisi fungsi ovarium masih normal.
Meskipun masuk fase sebelum menopause, tubuh wanita masih rutin memproduksi hormon estrogen dan mampu berovulasi.
Sedangkan perimenopause adalah masa setelah pra-menopause di mana produksi hormon estrogen oleh ovarium mulai menurun. Kondisi ini ditandai dengan gejala siklus haid tidak teratur.
Begitu memasuki menopause, ovarium sudah tidak berfungsi sehingga wanita mengalami mati haid. Wanita dikatakan mengalami menopause saat setelah 12 bulan berturut-turut tidak menstruasi.
Kenali beberapa gejala pra-menopause yang berbeda dari perimenopause sebelum menopause berikut.
Apa saja gejala pra-menopause?
Hormon di tubuh wanita yang mengontrol haid dan kesuburan senantiasa naik turun sejak masa pubertas sampai sebelum menopause.
Pada fase pra-menopause sebelum menopause, produksi hormon kewanitaan belum turun secara signifikan.
Jadi, wanita jarang mengalami gejala pra-menopause yang khas. Pada masa pra-menopause wanita hanya merasakan tanda serupa gejala pra-menstruasi, seperti:
Pada fase pra-menopause, wanita biasanya belum mengalami tanda-tanda menopause seperti sering berkeringat terutama di malam hari, susah tidur, atau siklus haid tak teratur.
Cara mengatasi gejala pra-menopause
Gejala pra-menopause terkadang bikin wanita merasa tidak nyaman. Ada juga yang sampai aktivitas sehari-harinya terganggu.
Untuk mengurangi rasa tidak nyaman terkait gejala pra-menopause ini, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, seperti:
JIka wanita masih merasa tidak nyaman dengan beberapa cara mengurangi ketidaknyamanan gejala pra-menopause di atas, wanita bisa berkonsultasi ke dokter.
https://health.kompas.com/read/2022/10/04/220100368/7-gejala-pra-menopause-beda-dari-perimenopause-sebelum-menopause