KOMPAS.com - Kanker pankreas merenggut nyawa aktor Hollywood Patrick Swayze, yang terkenal lewat film Ghost, 14 September pada usia 57 tahun.
Swayze akhirnya harus mengalah pada penyakit itu setelah berjuang melawannya selama lebih dari setahun. Pada Maret 2008, Swayze didiagnosis menderita penyakit mematikan tersebut.
Beberapa waktu sebelumnya penyanyi seriosa Luciano Pavarotti, yang pernah menjadi trio tenor terpopuler sejagad, bersama Placido Domingo dan Jose Carreras dalam sebuah konser di Baths, Caracalla, Roma pada penutupan Piala Dunia 1990, juga menjadi korban kanker pankreas.
Pavarotti meninggal dunia pada usia 71 tahun, setelah setahun sebelumnya didiagnosa menderita penyakit itu.
Kanker pankreas merupakan salah satu jenis penyakit kanker yang mematikan, karena biasanya menyerang tanpa gejala, dan baru diketahui pada stadium lanjut.
The National Cancer Institute menyebutkan kanker pankreas jarang bisa disembuhkan. Bila kanker masih berada di pankreas (terlokalisasi), tingkat kesembuhan tentu akan makin besar. Meski begitu, biasanya harapan baik ini pada seluruh kasus hanya sedikit, yaitu kurang dari 20 persen.
Bagi pasien dengan kanker yang masih berukuran kurang dari 2 cm, tanpa ada penyebaran ke kelenjar getah bening, operasi pengangkatan kanker dapat menyelamatkan penderita setidaknya sampai lima tahun. Kemungkinan ini bisa mencapai 18-24 persen.
Pankreas adalah organ berbentuk tabung seperti bunga karang/spons dengan panjang kira-kira 6 inchi, yang terdapat di belakang lambung.
Pankreas menghasilkan enzim dan hormon, termasuk insulin. Enzim pankreas membantu mencerna makanan di dalam usus kecil, sedangkan insulin mengontrol kadar gula dalam darah. Kedua enzim dan hormon itu diperlukan untuk mempertahankan tubuh agar bekerja dengan benar.
Sekitar 95 persen tumor yang bersifat kanker (malignant) pada pankreas adalah adenocarcinoma, yang biasanya berasal dari sel kelenjar yang melapisi saluran pankreas.
Kebanyakan adenocarcinoma terjadi di dalam kepala pankreas. Adenocarcinoma biasanya tidak terjadi sebelum usia 50. Usia rata-rata pada diagnosa adalah 55 tahun.
Pria memiliki dua kali kemungkinan untuk terserang penyakit ini. Adenocarcinoma pankreas lebih sering terjadi pada perokok dibandingkan orang yang tidak merokok.
Orang yang menderita penyakit pankreas kronis dan mereka yang kemungkinan menderita diabetes yang berlangsung lama (terutama para wanita) memiliki risiko yang lebih besar.
Tanpa Gejala
Kanker pankreas sulit didiagnosis pada stadium awal karena hampir tanpa gejala, sedangkan pengamatan fisik dan tes darah seringkali menunjukkan hasil normal.
Penderita kanker pankreas biasanya hanya menunjukkan gejala umum seperti demam tinggi, berat badan turun, serta sakit perut. Bila kanker menyebar, sakit berkembang di bagian perut atas dan kadang ke punggung. Saat makan atau berbaring tambah sakit.
Karena itu, penderita akan mual, kehilangan nafsu makan, kehilangan berat badan dan lemah.
Selain itu, karena kanker di kepala pankreas bisa berhubungan dengan pembuangan pada empedu (cairan pencernaan yang dihasilkan oleh hati) ke dalam usus kecil, jaundice (perubahan warna kuning pada kulit dan warna putih pada mata) yang disebabkan oleh penyumbatan pada aliran empedu biasanya menjadi gejala awal.
Jaundice tersebut disertai oleh rasa gatal di seluruh tubuh akibat penyimpanan kristal garam empedu di bawah kulit. Muntah bisa diakibatkan dari hal-hal ketika kanker di kepala pankreas menyumbat aliran pada isi perut ke dalam usus kecil (penyumbatan pada saluran lambung) atau penyumbatan usus kecil itu sendiri.
Gejala pertama biasanya juga ditunjukkan dengan rasa sakit dan kehilangan berat badan. Pada waktu diagnosa, 90 persen orang mengalami rasa sakit hebat pada perut bagian atas yang tembus ke bagian belakang, serta kehilangan berat badan yang signifikan.
Adenocarcinoma pada pankreas biasanya menyebar ke bagian lain pada tubuh sebelum ditemukan sehingga prognosisinya sangat rendah. Kurang dari dua persen penderita adenocarcinoma pada pankreas dapat bertahan hidup selama 5 tahun setelah diagnosa.
Harapan kesembuhan adalah dengan operasi, yang dilakukan pada 10 sampai 20 persen orang yang percaya bahwa kanker tersebut tidak menyebar.
Setelah operasi, hanya 15 sampai 20 persen orang bertahan hidup sampai 5 tahun. Kemoterapi tambahan dan terapi radiasi biasanya diberikan tetapi tidak mungkin memperbaiki waktu atau tingkat bertahan hidup secara mendasar.
Kanker pankreas memang bisa sangat ganas. Banyak penderitanya meninggal dalam kurun waktu setahun setelah didiagnosis. Kurang dari empat persen yang mampu bertahan hidup sampai lima tahun setelah didiagnosis.
Golongan Darah B Tertinggi
Sebuah penelitian di AS baru-baru ini menemukan bahwa orang dengan golongan darah O memiliki kemungkinan yang jauh lebih kecil untuk terserang kanker pankreas, sedangkan mereka dengan golongan darah B memiliki risiko tertinggi.
Dibandingkan dengan orang yang memiliki golongan darah O, mereka yang memiliki golongan darah A memiliki kemungkinan terserang kanker pankreas 32 persen lebih tinggi, sedangkan golongan darah AB memiliki kemungkinan 52 persen lebih tinggi dan B 72 persen.
Penemuan yang dimuat dalam Journal of the National Cancer Institute itu didasarkan pada penelitian terhadap 107.503 pria dan wanita yang kesehatannya diamati mulai 1970-an hingga 1980-an.
Penemuan itu tidak mungkin memiliki nilai dalam waktu dekat bagi para dokter yang memiliki pasien dengan penyakit tersebut, tetapi dapat memainkan peran pada masa depan dalam pengembangan metode pemeriksaan yang bermanfaat, kata Dr Brian Wolpin dari
Dana-Farber Cancer Institute di Boston dan Harvard Medical School, yang memimpin penelitian itu.
Penemuan tentang hubungan antara golongan darah dan risiko kanker pankreas memberi para ilmuwan pandangan baru pada mekanisme biologis yang berkaitan dengan penyakit itu, katanya.
"Hanya ada sedikit faktor risiko genetik yang diketahui pada kanker pankreas. Dan apa yang diperlihatkan pada penelitian itu adalah golongan darah, yang ditentukan oleh sebuah gen pada kromosom kesembilan, tampaknya dapat dikaitkan dengan risiko terserang penyakit itu," kata Wolpin seperti dikutip Reuters.
Hal itu mungkin menunjukkan bahwa baik gen yang menentukan golonga darah, maupun sebuah gen di kromosom sembilan, penting dan mungkin menjadi faktor risiko yang diturunkan pada kanker pankreas.
The American Cancer Society menyebutkan 34.290 warga Amerika meninggal dunia akibat kanker pankreas setiap tahun, yang menempatkan penyakit itu pada urutan keempat sebagai penyakit kanker penyebab kematian di AS.
Kanker pankreas sering menyebar dengan cepat, dan pada banyak orang tidak terdeteksi hingga mencapai stadium lanjut saat operasi pengangkatan tidak mungkin lagi dilakukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.