Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar Bayi Tak Kena Sindrom Mati Mendadak

Kompas.com - 30/04/2010, 16:57 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak sedikit bayi yang mati mendadak saat sedang tidur. Penyebabnya belum diketahui dengan pasti, namun diduga karena bayi tidur dalam posisi tengkurap atau karena bayi menghirup zat yang membuatnya sulit bernapas.

Meski belum bisa dipastikan penyebabnya, ada beberapa hal yang bisa dilakukan orangtua untuk menekan risiko bayi mengalami sudden infant death syndrome (SIDS). Simak beberapa tips dari dr. I Gusti Ayu Nyoman Partiwi, spesialis anak dari RS.Bunda Jakarta berikut ini:

1. Perhatikan posisi tidur
Di Amerika, SIDS lebih sering terjadi pada bayi yang tidur dengan posisi tengkurap. Sebetulnya, jelas dr. Partiwi tengkurap bermanfaat untuk membantu perkembangan bagian otot leher bayi, selain itu baik pula untuk perkembangan otot napasnya. "Tapi harus dicermati, jangan sampai ada yang menghalangi jalan napas bayi, khususnya bayi yang belum bisa mengangkat kepala," katanya.

2. Sirkulasi udara
Pastikan ruang tidur bayi memiliki sirkulasi udara yang baik. Sebuah penelitian menunjukkan angka kejadian SIDS lebih rendah pada bayi yang tidur menggunakan kipas angin dibanding yang memakai penyejuk ruangan.

3. Tempat tidur
Tidurkan bayi di kasur yang tidak terlalu empuk dan tidak menggunakan bantal, khususnya jika bayi tidur tengkurap. Jauhkan selimut, boneka, atau benda lain yang bisa menutup hidungnya.

4. Pengawasan
Kebiasaan orangtua di Indonesia yang tidur bersama bayinya ternyata bisa mengurangi risiko SIDS. "Ibu bisa mengawasi jika bayinya tertutup hidungnya atau mengalami henti napas," katanya. Hindari pula membedong bayi terlalu kuat karena bayi masih bernapas menggunakan dada dan perut. Apa jadinya jika ia dibedong kuat-kuat.

5. Posisi menyusui
Pilihlah posisi menyusui yang aman untuk bayi, yakni satu tangan ibu yang diangkat ke atas kepala bayi. "Jangan sampai bayi tertindih tangan ibunya," imbuh dr.Tiwi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau