Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanda-tanda Akan Melahirkan

Kompas.com - 06/08/2010, 12:52 WIB

Kompas.com - Bagi Anda yang baru pertama kali mengalami kehamilan, munakin mengalami kekeliruan seperti ini. Banyak perempuan lain di dunia keliru menginterpretasikan kontraksi uterus tidak tetap, yang merupakan "tanda kelahiran bohongan", sebagai pertanda akan melahirkan yang sebenarnya.

Biasanya karena mendadak panik, ibu yang menanti kelahiran ini segera berangkat ke rumah sakit. Namun, sesampai di rumah sakit, dokter menyatakan belum tiba waktunya untuk melahirkan.

Agar tidak mengalami hal seperti itu, ada baiknya menyimak tip dari The American College of Obstetricians and Gynecologists berikut ini, yang memberikan perbandingan antara tanda akan melahirkan yang sebenarnya dengan tanda kelahiran bohongan:

* Jika akan melahirkan yang sebenarnya, kontraksi berlangsung sekitar 30 detik sampai 70 detik, dan semakin mendekati saat melahirkan kontraksi akan terjadi semakin sering. Pada tanda kelahiran bohongan, rasa sakitnya tidak konsisten dan tak terjadi semakin sering bila terus berlangsung.

*  Bila rasa sakit dan kontraksi terus berlangsung, walaupun Anda mengubah posisi tubuh maupun berjalan keliling ruangan, merupakan pertanda akan terjadi kelahiran yang sebenarnya. Jika rasa sakit itu hilang saat Anda melakukan gerakan, beristirahat, atau mengubah posisi tubuh, itu merupakan pertanda kelahiran bohongan.

*  Rasa sakit hendak melahirkan sangat kuat, dan rasa sakit itu makin lama semakin kuat, dan berlanjut terus. Pada tanda kelahiran bohongan, rasa sakit itu bisa melemah atau tetap sama intensitasnya dengan berjalannya waktu.

*  jika rasa sakit pada tanda kelahiran bohongan berada di perut bagian depan, pada tanda kelahiran yang sebenarnya rasa sakit seringkali dimulai di daerah punggung bawah lalu bergerak ke arah depan.

Jika ragu-ragu dengan sesuatu yang Anda kira sebagai tanda hendak melahirkan, segeralah angkat telepon, minta nasihat dari dokter kandungan Anda. Tidak perlu panik. (GHS/wid)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com