Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Baru Bedah Robotik

Kompas.com - 05/01/2011, 05:47 WIB

Oleh M Zaid Wahyudi

Operasi bedah sering kali meninggalkan bekas luka besar yang mengganggu penampilan pasien, khususnya jika dilakukan di sekitar wajah dan leher. Pembedahan juga sering kali membuat pasien banyak kehilangan darah hingga membutuhkan transfusi dalam jumlah besar.

Sesudah operasi, pasien harus menjalani pemulihan yang lama agar bisa beraktivitas normal kembali. Jika ditemukan adanya risiko infeksi akibat pembedahan, dipastikan pasien akan menjalani perawatan pascaoperasi yang lebih lama lagi.

Kini, berbagai risiko itu dapat dikurangi dengan pembedahan robotik. Teknik baru pembedahan ini belum tersedia di semua negara. Di Asia Tenggara, Singapura adalah negara pertama yang menggunakan cara baru ini sejak 2010.

Bedah robotik dilakukan dengan menggunakan peralatan da Vinci® Surgical System buatan Intuitive Surgical, Inc.

Sistem ini terbagi dalam empat kelompok besar peralatan, yaitu konsol bedah yang menjadi tempat dokter mengendalikan operasi serta robot dengan empat tangan yang akan melakukan pembedahan plus tempat tidur pasien. Kelompok lainnya adalah berbagai peralatan bedah yang diletakkan pada tangan robot serta layar monitor untuk memantau pembedahan yang dilakukan.

Meskipun bersifat robotik yang dilengkapi komputer, sistem ini tidak dapat diprogram atau mengambil putusan sendiri dalam pembedahan. Sebelum operasi, dokter butuh waktu lama untuk mempersiapkan peralatan agar saat operasi dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan.

”Persiapan yang lama membuat jumlah pasien yang bisa ditangani dengan bedah robotik hanya dua orang per hari,” kata dokter spesialis kandungan dan kebidanan Rumah Sakit Mount Elizabeth, Suresh Nair, di Singapura, pertengahan November lalu.

Pada konsol bedah, dokter dapat duduk dengan nyaman, melihat citra tiga dimensi bagian dalam tubuh yang sudah diperbesar beberapa kali pada layar monitor. Citra itu diperoleh dari kamera mungil yang dimasukkan melalui bagian tubuh yang dibedah dan bisa bergerak ke segala arah.

Gerakan tangan dokter pada sejumlah alat kendali di konsol bedah akan menggerakkan tangan robot secara simultan saat itu juga. Gerak tangan robot pun akan searah dengan gerak tangan dokter, bukan berlawanan arah.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau