Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukuran Mr P Pengaruhi Kesuburan

Kompas.com - 26/03/2011, 08:01 WIB

Kompas.com — Size does matter. Itulah prinsip yang dipegang pria dalam urusan seks. Kendati untuk memuaskan wanita tidak diperlukan ukuran penis yang besar, menurut penelitian terbaru ternyata ukuran Mr P ini berpengaruh juga pada kesuburan.

Ukuran penis yang dimaksud di sini adalah panjang yang diukur dari anus sampai bawah skrotum atau disebut dengan anogenital distance (AGD).

Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Environmental Health Perspective, ukuran AGD ini bisa jadi salah satu petunjuk kesuburan sederhana tetapi cukup akurat.

Shanna Swan, profesor bidang obstetri dan ginekolog dari Universitas Rochester, Amerika, yang melakukan studi ini, mengatakan, AGD berkaitan erat dengan jumlah cairan mani dan jumlah sel sperma.

Angka median AGD adalah sekitar 2 inci (5,08 cm). Pria yang ukuran AGD-nya lebih pendek dari angka tersebut memiliki risiko infertilitas tujuh kali lebih tinggi dibandingkan dengan pria yang AGD-nya lebih panjang. Pria yang AGD-nya pendek juga cenderung memiliki jumlah sperma lebih sedikit atau kurang dari 20 juta per milimeter.

Pria yang memiliki jumlah sperma sedikit biasanya juga akan sulit menghamili istrinya. Jumlah sperma yang normal adalah 50-60 juta sel sperma per milimeter.

Pada awalnya, penelitian yang dilakukan Swan ini tidak ditujukan untuk menganalisis tentang kesuburan. Namun, dari hasil awal penelitian yang dilakukan terhadap 126 mahasiswa ini menemukan bahwa wanita hamil yang terpapar zat kimia dalam plastik yang disebut phthalates cenderung melahirkan bayi laki-laki dengan ukuran AGD pendek.

Pada tahun 2005 dan diulangi tahun 2008, Swan menemukan bahwa para ibu hamil yang terpapar phthalates dalam kadar tinggi akan melahirkan bayi laki-laki dengan ukuran AGD dan ukuran penis lebih pendek.

Walaupun saat ini ukuran AGD belum dijadikan standar dalam tes fertilitas, Swan mengatakan, ukuran AGD bisa menjadi data tambahan bagi pemeriksaan kesuburan yang dilakukan dokter.

"Saat ini tes AGD ini memang belum direkomendasikan, tapi dengan riset lanjutan bukan tidak mungkin itu akan terjadi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com