Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Digigit Ular, Atasi dengan Adrenalin

Kompas.com - 19/05/2011, 09:45 WIB

KOMPAS.com — Pasien yang digigit ular berbisa biasanya diberikan antivenom, penawar racun ular. Sayangnya, obat ini sering menimbulkan reaksi alergi yang cukup parah. Untuk mengatasinya, para peneliti menyarankan pemberian adrenalin kepada korban gigitan ular sebelum mereka diberi antivenom.

Dalam penelitian terhadap 1.000 orang yang dibawa ke rumah sakit akibat digigit ular berbisa di Sri Lanka, diketahui bahwa mereka yang diberi adrenalin dosis rendah segera sebelum diberi antivenom akan mengalami pengurangan reaksi alergi hingga 43 persen dalam satu jam dan turun 38 persen dalam 48 jam.

Sementara itu, pasien dalam kelompok kontrol yang diberikan promethazine, hydrocortisone, atau plasebo tidak menunjukkan manfaat yang sama.

Para peneliti menegaskan pentingnya hasil penelitian ini, terutama bagi negara yang warganya masih mengalami problem kesehatan terkait kasus gigitan ular dan sering mengalami alergi akibat reaksi antivenom karena sebagian besar berakibat mematikan.

"Saat ini belum ada tindakan dari pabrik pembuat antivenom atau regulasi dari WHO untuk meningkatkan kualitas antivenom. Sampai saat itu terjadi, kami bisa menunjukkan bahwa terapi awal dengan pemberian hormon adrenalin dosis rendah bisa efektif dan aman untuk mencegah reaksi akut pada antivenom," kata peneliti dari Universitas Kelaniya, Sri Lanka.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau