KOMPAS.com — Untuk pasangan yang sedang melakukan program kehamilan, hubungan intim sebaiknya dilakukan saat perempuan dalam masa subur atau masa ketika sel-sel telur di dalam ovarium sudah matang dan siap dibuahi.
Saat ini terdapat beberapa cara untuk mengetahui masa subur. Namun, para ahli mengatakan bahwa tes urine adalah cara yang paling akurat dibanding metode kalender.
"Metode kalender memang penting untuk mengetahui apakah siklus menstruasi berlangsung 28 atau 30 hari. Namun jika Anda sangat ingin hamil, metode kalender bukan cara yang direkomendasikan," kata Jayne Ellis, Kepala Riset dan Medikal SPD Swiss Precision Diagnostics.
Menurut studi yang dilakukan timnya, akurasi metode kalender dalam mengetahui masa subur hanya ditemukan pada satu dari empat perempuan, sedangkan tes urine memprediksi hingga 99 persen.
Metode kalender dipakai oleh sekitar 35 persen perempuan. Metode ini memakai siklus menstruasi dan menghitung pertengahan masa haid atau antara hari ke-14 dan ke-15 dari hari pertama haid sebagai perkiraan masa subur.
Penelitian Ellis dan timnya dilakukan terhadap 101 perempuan yang mengumpulkan contoh urine mereka pada total 895 siklus haid kemudian membandingkan akurasi penentuan masa subur antara metode kalender dan tes urine.
"Metode kalender kurang akurat dalam memprediksi masa subur dan mengetahui hari puncak ovulasi. Ini karena data yang dipakai menggunakan data siklus haid sebelumnya yang memang secara alami berubah-ubah," katanya.
Penentuan masa subur dengan tes urine kini dibuat sepraktis mungkin seperti halnya test pack untuk kehamilan. Konsumen tinggal memasukkan contoh urine ke dalam alat tersebut untuk mendeteksi hormon luteinising yang memicu ovulasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.