Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Sayur Lindungi Kesehatan Prostat

Kompas.com - 21/09/2011, 10:57 WIB

KOMPAS.com - Tidak semua pria punya masalah pembesaran prostat. Namun, banyak juga yang mengeluhkannya saat usia melampaui 50. Adakah makanan tertentu yang bisa membantu rnenyehatkan prostat?

Kelenjar prostat memang kecil. Kira-kira sebesar buah kenari. Terletak di antara kandung kemih dan penis, membungkus saluran kencing atau ureter, tepat di pintu saluran yang masuk ke kandung kemih.

Posisi prostat di dalam lipat paha. Fungsi utamanya adalah membantu proses berlangsungnya aktivitas seksual. Tugas utama prostat adalah memproduksi cairan yang 90 persen akan menjadi semen saat ejakulasi terjadi.

Saat seorang pria terangsang, sperma mengalir dari buah pelir naik melewati saluran yang disebut vas deferens. Saluran itu akan masuk menuju kandung kemih di dekat prostat, dan sperma akan bercampur dengan semen yang diproduksi prostat di kantung prostat. Lalu, saatnya ejakulasi, semua cairan itu keluar lewat saluran kencing.

Bila kelenjar prostat membesar, dengan sendirinya akan menyumbat saluran uretra prostat, seakan menyumpal saluran kemih dan menghambat aliran urine. Itu sebabnya, pria yang mengalami pembesaran prostat sering merasa aliran urinnya melemah. Ini menimbulkan derita tersendiri buat pria. Perbesaran prostat menyebabkan pria jadi sering bolak balik ke toilet.

Risiko perbesaran prostat yang juga disebut benign prostatic hyperplasia (BPH) atau perbesaran prostat jinak meningkat sekitar empat persen setahun setelah usia 55 tahun. Sampai usia 60 tahun, separuh pria memiliki BPH. Jumlah itu meningkat menjadi 95 persen ketika pria berusia 85 tahun.

Sebenarnya, gangguan prostat termasuk gejala alamiah yang terjadi pada pria usia 45 tahun ke atas. Sama seperti gejala lain, misalnya rambut menipis, kerutan dan bercak cokelat di wajah, gigi geligi mulai goyang, dan lainnya.

Vitamin C dan Zinc

Meskipun perbesaran prostat adalah sesuatu yang alami, bukan berarti pria hanya bisa pasrah menerima keadaan. Jennifer Nelson dan Katherine Zeratsky, ahli gizi dari Mayo Clinic, AS mengatakan ada artikel di jurnal medis yang melihat dampak pola makan clan suplemen terhadap kesehatan prostat. Menurut artikel tersebut, gaya hidup bisa menurunkan risiko perbesaran prostat.

Pria yang bakal berisiko rendah bermasalah dengan prostat adalah mereka yang secara fisik sangat aktif dan tak punya banyak tabungan lemak di perut. Mereka memiliki pola makan rendah lemak dan banyak konsumsi sayur serta buah serta tidak mengonsumsi minuman beralkohol yang berlebihan.  Asupan minuman beralkohol maksimal sehari adalah dua gelas.

Banyak makan sayur lanjut Nelson dan Zeratsky, bisa melindungi pria dari masalah prostat.  Vitamin C dan sayuran bisa menurunkan risiko pembesaran prostat.  Sayuran yang kaya vitamin C adalah paprika, brokoli, kembang kol dan tomat. Di samping itu, zinc juga sangat bermanfaat menjaga kesehatan prostat pria.

Makanan sumber zinc ini bisa didapat dari tiram, kepiting, bebek, dan daging sapi tanpa lemak.

Menariknya, asupan buah ternyata tidak berpengaruh terhadap risiko perbesaran prostat. Asupan protein pada pria juga tidak menunjukkan penurunan risiko yang jelas.

Beberapa penelitian membuktikan, peningkatan risiko pada pria yang makan daging merah setiap hari dibandingkan dengan pria yang hanya makan daging merah sekali setiap minggu. Penelitian lain justru menemukan penurunan risiko pada pria yang asupan proteinnya tinggi. Hal penting lainnya, artikel tersebut juga tidak menemukan bukti suplemen herbal memiliki dampak pencegahan atau pengobatan perbesaran prostat.

Nelson dan Zeratsky menekankan bahwa menjaga kesehatan prostat itu pada dasarnya menjaga kesehatan secara umum. Prostat yang sehat adalah alasan lain bagi pria untuk rajin olah raga, menghindari obesitas, makan sayur dan menjaga asupan lemak tetap rendah, serta mengingatkan para pria untuk tidak minum alkohol berlebihan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau