TANYA :
Dok, saya mau bertanya. Sudah hampir tiga tahun ini saya menyimpan perasaan sakit hati terhadap lelaki. Saya pernah dihianati oleh seorang pria, tetapi sekarang ini justru saya malah yang sering menduakan lelaki, meski hal ini bertolak belakang dengan batin saya. Bagaimana caranya untuk menghilangkan semua perasaan ini. Terkadang rasa ini mengganggu saya dalam menjalin hubungan dengan pasangan, saya bahkan terkadang menjadi labil dan tidak jelas marah-marah terhadap pasangan.
(Mita, 25, Jakarta Selatan)
JAWAB :
Mbak Mita yang masih sakit hati,
Saya sering mengatakan pada pasien-pasien saya bahwa seringkali kita suka lupa bahwa kita itu menyimpan atau bahkan sayang dengan hal-hal buruk yang terjadi pada diri kita. Seringkali kita merasa sakit hati, tidak mampu melupakan, tidak bisa memaafkan, dan hal-hal negatif lainnya.
Sayangnya, hal-hal tersebut kalau disimpan lama-lama malah akan meracuni kita sendiri baik pikiran dan tubuh kita. Jadi kadang saya bertanya " Untuk apa racun dibawa-bawa ke mana-mana di tubuh kita, padahal kita tahu itu tidak baik untuk kita?". Bisakah kita belajar untuk "menaruh hal-hal negatif itu dan membiarkannya pergi". Karena semakin lama rasa sakit hati itu dibawa dalam diri kita, efeknya bukan akan menjadi baik tapi akan merusak tubuh dan pikiran kita.
Namun, sering kali orang mengalami kesulitan untuk mengatasi hal ini. Itu disebabkan karena rasa melekat terhadap perasaan, pikiran dan tubuh kita ini terlalu tinggi. Orang yang merasa disakiti orang lain akan merasa dirinya terluka, pikirannya terluka dan sulit atau tidak ingin sembuh.
Sayangnya, kehidupan selanjutnya dari orang tersebut malah jadi berbeda dari kepribadian dasar orang tersebut. Seperti apa yang terjadi pada mbak Mita, mbak Mita malahan saat ini bersikap menyakiti hati orang lain dengan sering menduakan pria.
Artinya mbak Mita mungkin ingin "membalas dendam" atas perlakuan yang diterima dulu. Apakah ini yang ingin dilakukan ? Apakah dengan demikian akan menghilangkan perasaan sakit hatinya? Yang terjadi saat ini malah sebaliknya bukan.
Saran saya mungkin adalah lebih baik jika mbak Mita mulai bisa melepaskan rasa sakit hati itu dan mulai bisa menerima orang lain sebagaimana adanya. Kadang pengharapan terlalu besar juga bisa membuat kita kecewa. Pandai-pandailah beradaptasi. Ingat Kejahatan Tidak Akan Selesai Jika Dibalas Dengan Kejahatan, Kejahatan Hanya Akan Bisa Selesai Jika Dibalas Dengan Cinta Kasih.
Salam Sehat Jiwa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.